Mesin itu akan memantau narapidana yang melakukan tindakan yang tidak wajar. Peneliti mengatakan mesin itu akan membantu mengurangi pekerjaan sipir penjara.
Robot itu digerakan dengan empat roda dan dilengkapi dengan kamera dan sensor lain yang memungkinkan mereka untuk mendeteksi tindakan seperti kekerasan dan bunuh diri.
Prof Lee Baik-Chu, dari Universitas Kyonggi University, yang memimpin proses perancangan, mengatakan robot akan memberikan sinyal kepada petugas penjara jika mereka menemukan masalah.
“Seperti yang telah kami lakukan dalam membuat kunci sistem operasi, kami sekarang bekerja untuk memperhalus detail yang membuatnya lebih bersahabat bagi para narapidana,” kata Profesor Lee Baik-Chu kepada Kantor Berita Yonhap.
Uji coba selama satu bulan itu menelan biaya £ 554.000 dan disponsori oleh pemerintah Korea Selatan.
“Kami sekarang bekerja untuk memperhalus detail yang membuatnya lebih bersahabat bagi para narapidana”
Robot pengawas ini merupakan seri investasi terakhir yang dilakukan oleh Korsel dalam industri robotik.
Korea Selatan merupakan negara maju dalam bidang perobotan. Para pebisnis yakin sektor itu memiliki potensi untuk menjadi produk ekspor utama.
Menteri Ilmu Ekonomi Korsel mengatakan pada Januari lalu telah menghabiskan sekitar 415 juta pound untuk riset di sektor robotik antara tahun 2002 dan 2010.
Langkah ini dilakukan untuk menandingi negara lain seperti Jepang, yang juga memberikan perhatian kepada industri yang potensial.
Oktober lalu, menteri mengatakan pasar robot Korea tumbuh 75% selama dua tahun terakhir dan menghasilkan keuntungan sebesar 1 miliar poundsteriling
sumber pos kota
No comments:
Post a Comment