Nyaman Bercinta untuk Penderita Rematik

Membangun keintiman saat melakukan seks dengan pasangan menjadi tantangan tersendiri bagi penderita rheumatoid arthritis (rematik).

Cobalah sejumlah strategi yang disarankan oleh para pakar dan perempuan dengan penyakit rematik seperti disarikan WebMD sebagai berikut:

1. Rencanakan dengan baik. Rencanakan seks saat kondisi tubuh prima. Tujuan perencanaan ini adalah agar tubuh Anda tidak lelah olah aktivitas lain. Jadi fokusnya pada seks.

2. Mandi air hangat. Sebelum melakukan seks, lakukan hal-hal yang bisa membuat Anda rileks. Misalnya mandi dengan air hangat untuk meredakan nyeri pada persendian. Jika memungkinkan, lakukan aktivitas ini bersama pasangan. Sesi ini bisa menjadi acara pemanasan untuk menginjak level keintiman selanjutnya.

3. Cobalah posisi baru. Jika salah satu posisi tidak nyaman saat melakukan seks, kreatiflah. Posisi laki-laki di atas mungkin akan menyakitkan bagi perempuan dengan penyakit rematik. Cobalah posisi berbaring bersisian atau posisi sendok.

4. Hindari penetrasi sebagai tujuan utama. Cobalah berlama-lama saat melakukan foreplay, dengan saling mencium dan memeluk. Hal ini bisa langkah alternatif untuk mencapai orgasme. Lainnya? Cobalah eksplorasi vibrator dan seks oral sebagai selingan untuk menggairahkan seks bersama pasangan.

5. Beritahukan pasangan posisi ternyaman. Ini bukan saatnya pasangan menebak-nebak apakah posisi tertentu cukup nyaman atau menyakitkan bagi penderita rematik. Beritahukan padanya posisi mana yang paling nyaman, serta mana yang tidak.

Menurut Katty Lubbers (46), presiden dan CEO Gingrich Communications dan juga anggota Arthritis Foundation, setiap pasangan memiliki cara dan waktunya sendiri untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk melakukan seks.

“Rematik bukanlah hambatan untuk melakukan seks spontan. Setiap pasangan memiliki sinyalnya sendiri untuk menyatakan kapan siap melakukan keintiman dengan pasangan. Jadi jangan malu mengungkapkannya

dari berbagai sumber

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment