Presiden SBY Minta Batuan Rakyat

Pemerintah Tidak Mampu, Presiden SBY Minta Bantuan Rakyat - Pada pidato SBY terkait Penikaman Jemaat dan Pemukulan Pendeta HKBP Cikting dan Isu Kebebasan Beragama, SBY meminta bantuan kepada seluruh rakyat indonesia agar membantu menyelesaikan permasalahan kerukunan umat yang saat ini terjadi.

Hal ini dikritik oleh Presidium Inter Religious Council Indonesia (IRC) Din Syamsuddin . Din menilai  justru pemerintah yang harus bisa bertindak cepat dan tanggap terhadap penyelesaian masalah ini. Presiden jangan membalik mengharapkan kepada rakyat karena rakyat yang justru mengharapkan pemerintah untuk bertindak cepat dan tegas menyelesaikan permasalahan ini.

Hal tersebut pun dibenarkan pula oleh anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) lainnya yang datang dalam rangka konferensi pers mengutuk peristiwa penusukan terhadap jemaat HKBP di Bekasi.

Pemuda Indonesia baru menilai sikap kritis Din dan FKUB ini merupakan kritikan destruktif. Kritik memang perlu tapi Kritikan konstruktif. Artinya, memang benar bahwa yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah, tapi rakyat juga harus mendukung dan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah ini.

Bila orang lain minta pertolongan apakah salah kita membantu? Tentu jawaban kritis kita, tergantung permintaannya apa. Dalam Hal ini bantuan yang diminta Pemerintah sudah jelas dan terang benderang, jadi marilah semua elemen bangsa membantu agar tercipta kerukunan dalam umat beragama.

Kepada Presiden SBY, jika minta bantuan, tangan dibawah Pak, bukan diatas, agar orang merasa layak dibantu atau tidak. Memang secara tersirat Bapak telah mengaku tidak mampu, tapi rakyat juga perlu sejara jelas. Pemerintah tinggal bilang, tidak sanggup lagi, jadi sebagai kedaulatan berada ditangan rakyat, maka saya selaku Presiden meminta kepada rakyat untuk membantu saya. Jangan lagi Jaga image Pak.

Terlepas SBY sebagi presiden tidan dengan jelas mengatakan tidak mampu lagi menyelesaikan masalah ini. Kita sebagai rakyat wajib menjaga kerukunan umat beragama. ini bukan untuk pemerintah melainkan untuk kita semua bangsa indonesia.

Bila tidak kita bantu, apa artinya kita berkoar-koar, menunjukan rasa peduli, prihatin, emapty terhadap kejadin ini. Lebih baik kita diam dari pada hanya memanfaatkan momen untuk kampanye.

Mari bangsa Indonesia, bersatulah.. Simpan Agamamu, Lupakan Sukumu, Samakan Statusmu, Ingat, tanamkan dan tumbuh kembangkanlah dalam jiwa ragamu Bahwa kita adalah Satu. Satu Tanah air, satu Bangsa, dan satu Bahasa yaitu Indonesia.

Artikel Terkait Nasionalisme ,Opini

No comments:

Post a Comment