Industri Porno Anggap Internet 'Musuh dalam Selimut'

MantapNews.blogspot.com
SAN FRANSISCO - Industri pornografi akhirnya memutuskan untuk bersatu guna mengantisipasi maraknya pembajakan di era internet ini.

Diperkirakan dalam beberapa tahun belakangan, pendapatan di industri pornografi mulai mengalami penurunan karena aksi pembajakan yang merajalela. Mereka pun berpendapat jika kerja sama seluruh industri sangat diperlukan untuk membuat industri tetap bertahan.

Produsen video porno akan memfokuskan kolaborasi dalam urusan hukum yang mernargetkan tuntutan bagi siapa saja yang mengubah video porno ke dalam bentuk digital dan menggunakan segala macam perangkat teknologi untuk menyebarkan video tersebut tanpa izin. Bahkan produsen video porno akan membuat sebuah sistem yang mampu mendeteksi dan melindungi konten pornografi online secara otomatis.

Kolaborasi ini merupakan prakarsa Pink Visual, salah satu produsen pornografi ternama. Mereka mengklaim berhasil mengumpulkan puluhan studio hiburan dewasa yang akan dipertemukan pada event Content Protection Retreat di Arizona Oktober nanti. Pertemuan ini diadakan untuk memerangi pembajakan dan mempertahankan hak kekayaan intelektual.

"Selama ini kami memang dipisahkan oleh persaingan. Namun kami pikir, pembajakan menjadi semakin merajalela dan mau tidak mau kami harus bisa mengenyampingkan ego kami dan duduk bersama untuk memikirkan solusi yang ada," ujar pimpinan Lightspeed Studio, Steve Lightspeed, seperti dikutip melalui Straits Times, Minggu (26/9/2010).

"Pembajakan di dunia maya jauh lebih besar ketimbang rata-rata pengguna yang ada," ujarnya.

Diakui pimpinan Pink Visual, Allison Vivas, sebelumnya industri menganggap internet merupakan media yang cukup membantu mengembangkan industri pornografi hingga besar seperti sekarang ini, meski akhirnya internet juga yang dianggap dapat menghancurkan industri tersebut.

"Sebelum ada internet, semua orang bersedia untuk membayar berapapun agar bisa mendapatkan konten porno. Namun belakangan mereka malah berpikir dua kali untuk membayar karena saat ini konten bisa diakses secara gratis," ujar Vivas yang menganggp perubahan besar ini terjadi hanya dalam waktu singkat.

Baru-baru ini penyedia konten porno juga telah melayangkan tuntutan terhadap John Does yang dituduh telah membagi-bagikan konten dewasa berlisensi melalui situs berbagi file BitTorrent. Penyebaran konten dewasa ini dilakukan dengan menggunakan jaringan peer-to-peer di PC. (srn)

Artikel Terkait utama

No comments:

Post a Comment