Tradisi Unik "Ciuman Muda-mudi"
Meriahkan Bali Usai Nyepi - Dua muda-mudi ini sedang baku cium untuk
memeriahkan festival omed-omedan saat Ngembak Geni atau sehari setelah Nyepi di
Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar.
Meriahkan Bali Usai Nyepi - Dua muda-mudi ini sedang baku cium untuk
memeriahkan festival omed-omedan saat Ngembak Geni atau sehari setelah Nyepi di
Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar.
Tradisi ini selalu dilakukan kaum muda-mudi
setempat sehari usai Nyepi untuk melestarikan warisan leluhur.
setempat sehari usai Nyepi untuk melestarikan warisan leluhur.
Dalam tradisi ini, puluhan muda-mudi Banjar
Kaja dibagi 2 kelompok yakni pria dan wanita. Kedua kelompok membuat barisan
memanjang dan saling berhadapan. Kelompok pria dan wanita menyiapkan wakilnya 1
orang yang akan diarak ke depan untuk saling berciuman.
Kaja dibagi 2 kelompok yakni pria dan wanita. Kedua kelompok membuat barisan
memanjang dan saling berhadapan. Kelompok pria dan wanita menyiapkan wakilnya 1
orang yang akan diarak ke depan untuk saling berciuman.
Jika para "tetua" atau orang yang
dituakan di Banjar tersebut memberi aba-aba mulai, barisan kedua kelompok maju
ke depan dan wakil pria dan wanita dari kedua kelompok berciuman di hadapan
ratusan warga dan wisatawan yang hadir menyaksikan tradisi unik ini. Untuk
mendinginkan suasana, kedua muda-mudi yang berciuman ini diguyur dengan air
oleh para tetua Banjar.
dituakan di Banjar tersebut memberi aba-aba mulai, barisan kedua kelompok maju
ke depan dan wakil pria dan wanita dari kedua kelompok berciuman di hadapan
ratusan warga dan wisatawan yang hadir menyaksikan tradisi unik ini. Untuk
mendinginkan suasana, kedua muda-mudi yang berciuman ini diguyur dengan air
oleh para tetua Banjar.
Omed-omedan tahun ini sedikit berbeda
dibanding sebelumnya. Jika biasanya hanya satu kelompok pria dan wanita, kali
ini ada 2 kelompok dan 2 wakil pria serta wanita yang diarak untuk berciuman.
Kesan berbeda dirasakan setiap peserta Omed-omedan ini.
dibanding sebelumnya. Jika biasanya hanya satu kelompok pria dan wanita, kali
ini ada 2 kelompok dan 2 wakil pria serta wanita yang diarak untuk berciuman.
Kesan berbeda dirasakan setiap peserta Omed-omedan ini.
"Takut, karena baru pertama kali. Malu
juga karena belum kenal dan diliatin banyak orang," ujar Desy, salah
seorang peserta wanita yang baru pertama ikut Omed-omedan. "Saya gak
gugup, biasa aja karena uda kenal, temen satu banjar," tutur Putra, yang
telah mengikuti Omed-omedan beberapa kali.
juga karena belum kenal dan diliatin banyak orang," ujar Desy, salah
seorang peserta wanita yang baru pertama ikut Omed-omedan. "Saya gak
gugup, biasa aja karena uda kenal, temen satu banjar," tutur Putra, yang
telah mengikuti Omed-omedan beberapa kali.
Tradisi omed-omedan ini dimulai pada abad
ke-17. Sebelumnya tradisi ini dilakukan pada saat hari raya Nyepi, namun pada
tahun 1978 diputuskan untuk menggantinya pada saat Ngembak Geni, atau sehari
pasca Nyepi.
ke-17. Sebelumnya tradisi ini dilakukan pada saat hari raya Nyepi, namun pada
tahun 1978 diputuskan untuk menggantinya pada saat Ngembak Geni, atau sehari
pasca Nyepi.
Selain bentuk penghormatan terhadap leluhur,
omed-omedan ini untuk semakin meningkatkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas
antarwarga khususnya para pemuda dan pemudi.
omed-omedan ini untuk semakin meningkatkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas
antarwarga khususnya para pemuda dan pemudi.
No comments:
Post a Comment