MantapNews.blogspot.com - Pekerjaan rumah (PR) yang bertubi-tubi seringkali tak hanya menimbulkan stres bagi anak, tetapi juga orang tua. Jika melihat soal-soal dalam pelajaran anak, Anda pasti dibikin kelabakan: mengapa anak harus menjawab masalah yang begitu sulit dan kadang-kadang membutuhkan logika. Maka, sebagai orangtua Anda dituntut untuk terus belajar, agar bisa membantu anak mengatasi masalahnya semaksimal mungkin.
Sebuah penelitian di Universitas Duke menemukan bahwa "waktu belajar yang lebih belum tentu lebih baik", terutama untuk anak-anak yang lebih kecil. Berdasarkan kajian studinya, para peneliti lalu mengangkat konsep "Aturan 10 Menit", yang menunjukkan bahwa 10 menit adalah jumlah optimum untuk mengerjakan PR setiap harinya. Untuk tiap angkatan selanjutnya, waktunya ditambah 10 menit. Jadi kalau siswa kelas satu SD belajar selama 10 menit tiap malam, siswa kelas lima mendapat jatah 50 menit, dan seterusnya.
Ide dari konsep ini adalah secara bertahap meningkatkan beban kerja anak-anak hingga dewasa, dan mengembangkan keterampilan untuk belajar secara mandiri. Sebelum memasuki SMP dan SMA, jumlah tersebut akan bervariasi, tergantung apa yang sedang mereka kerjakan.
Untuk Anda yang sedang menghadapi masa menemani anak membuat PR, simak 9 tips untuk membuat anak lebih mudah mengerjakan tugasnya:
1. Mengetahui harapan guru
Ketahuilah apa yang menjadi harapan dari guru anak. Cari tahu bagaimana pekerjaan rumah harus dikerjakan setiap malamnya. Jawaban itu akan membantu Anda menentukan apakah anak memiliki terlalu banyak tugas, suka menunda-nunda, kesulitan belajar, atau bahkan tidak memiliki kemampuan belajar. Kemudian berbicaralah dengan anak sehingga dia tahu Anda tidak hanya menuntutnya berprestasi, tetapi juga mendukung mereka.
2. Puji usaha mereka, bukan hasil akhirnya
Anak-anak perlu belajar pentingnya kerja keras dan usaha. Pekerjaan rumah menyediakan kesempatan besar bagi Anda untuk memperkuat ketekunan anak. Mungkin Anda dapat memotivasi anak untuk tidak lekas menyerah, tekun menjalani, dan tidak putus asa bila menemui kesulitan. Satu-satunya cara agar anak-anak belajar tentang nilai usaha adalah dengan menekankan kepada mereka tentang pekerjaan yang harus diselesaikan setelah dimulai. Penelitian di Columbia University oleh Carol Dweck menemukan bahwa ketika Anda menekankan upaya saat anak belajar, Anda benar-benar akan meningkatkan ketekunan pada anak anda.
3. Jadilah pengawas, bukan pelaku
Pekerjaan rumah menjadi tanggung jawab anak, bukan pekerjaan Anda. Anda hanya perlu untuk menawarkan bantuan sesekali, bukan selalu memberikan jawabannya. Jika anak mengalami kesulitan, Anda dapat mulai membantunya dengan menunjukkan langkah yang benar. Setelah itu, biarkan anak melanjutkan sendiri. Dengan cara itu Anda tidak akan melakukan semua pekerjaan untuknya. Tujuan Anda adalah hanya untuk memeriksa pekerjaan saat selesai.
4. Buat anak membutuhkan PR, bukan memilih
Sejak awal tahun ajaran, Anda dapat menegaskan kepada anak bahwa pekerjaan rumah bukanlah pilihan. Anda dapat menetapkan suatu peraturan "belajar sebelum bermain" untuk mendisiplinkan mereka.
5. Susun pengingat untuk membuat PR
Ajarkan anak membuat suatu pengingat sederhana untuk tugas harian atau mingguan, serta tugas yang butuh waktu lama untuk diselesaikan. Papan tulis dapat menjadi media yang baik untuk mencatat tugas-tugasnya. Buatlah daftar hari dalam seminggu dan kemudian tuliskan berbagai tugas yang harus dikerjakan. Tujuan utamanya adalah agar anak melacak tugasnya sendiri setiap hari tanpa harus Anda ingatkan. Pastikan untuk menggantung papan tersebut di tempat yang mudah terlihat.
6. Buat tempat khusus untuk mengerjakan PR
Libatkan anak Anda dalam pemilihan tempat dan perlengkapan sekolah yang diperlukan. Letakkan komputer di tempat di mana Anda dapat mengawasi anak-anak ketika mereka butuh mencari informasi di internet.
7. Atur rutinitas
Pilih waktu yang terbaik bagi anak Anda untuk melakukan pekerjaan rumahnya setelah sekolah, sebelum makan malam, setelah makan malam, kemudian usahakan agar anak selalu menepati jadwal yang sudah dibuat. Mintalah anak untuk memberikan masukan, dan cobalah untuk mempertimbangkan jadwal yang kurang pas. Menggambar tampilan jam yang menunjukkan waktu yang ditetapkan dapat sangat membantu anak-anak menaatinya.
8. Pertimbangkan untuk menggunakan guru privat
Anda dapat mulai mempertimbangkan untuk menggunakan guru les privat ketika Anda sulit mengajar anak-anak. Mintalah guru atau teman-teman sesama orangtua murid untuk merekomendasikan guru privat yang baik untuk anak. Tujuan dari pekerjaan rumah haruslah untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri anak saat belajar. Pada saat yang sama, menemani anak membuat PR akan membuat Anda memelihara hubungan dengan anak. (sumber: kompas.com)
Sebuah penelitian di Universitas Duke menemukan bahwa "waktu belajar yang lebih belum tentu lebih baik", terutama untuk anak-anak yang lebih kecil. Berdasarkan kajian studinya, para peneliti lalu mengangkat konsep "Aturan 10 Menit", yang menunjukkan bahwa 10 menit adalah jumlah optimum untuk mengerjakan PR setiap harinya. Untuk tiap angkatan selanjutnya, waktunya ditambah 10 menit. Jadi kalau siswa kelas satu SD belajar selama 10 menit tiap malam, siswa kelas lima mendapat jatah 50 menit, dan seterusnya.
Ide dari konsep ini adalah secara bertahap meningkatkan beban kerja anak-anak hingga dewasa, dan mengembangkan keterampilan untuk belajar secara mandiri. Sebelum memasuki SMP dan SMA, jumlah tersebut akan bervariasi, tergantung apa yang sedang mereka kerjakan.
Untuk Anda yang sedang menghadapi masa menemani anak membuat PR, simak 9 tips untuk membuat anak lebih mudah mengerjakan tugasnya:
1. Mengetahui harapan guru
Ketahuilah apa yang menjadi harapan dari guru anak. Cari tahu bagaimana pekerjaan rumah harus dikerjakan setiap malamnya. Jawaban itu akan membantu Anda menentukan apakah anak memiliki terlalu banyak tugas, suka menunda-nunda, kesulitan belajar, atau bahkan tidak memiliki kemampuan belajar. Kemudian berbicaralah dengan anak sehingga dia tahu Anda tidak hanya menuntutnya berprestasi, tetapi juga mendukung mereka.
2. Puji usaha mereka, bukan hasil akhirnya
Anak-anak perlu belajar pentingnya kerja keras dan usaha. Pekerjaan rumah menyediakan kesempatan besar bagi Anda untuk memperkuat ketekunan anak. Mungkin Anda dapat memotivasi anak untuk tidak lekas menyerah, tekun menjalani, dan tidak putus asa bila menemui kesulitan. Satu-satunya cara agar anak-anak belajar tentang nilai usaha adalah dengan menekankan kepada mereka tentang pekerjaan yang harus diselesaikan setelah dimulai. Penelitian di Columbia University oleh Carol Dweck menemukan bahwa ketika Anda menekankan upaya saat anak belajar, Anda benar-benar akan meningkatkan ketekunan pada anak anda.
3. Jadilah pengawas, bukan pelaku
Pekerjaan rumah menjadi tanggung jawab anak, bukan pekerjaan Anda. Anda hanya perlu untuk menawarkan bantuan sesekali, bukan selalu memberikan jawabannya. Jika anak mengalami kesulitan, Anda dapat mulai membantunya dengan menunjukkan langkah yang benar. Setelah itu, biarkan anak melanjutkan sendiri. Dengan cara itu Anda tidak akan melakukan semua pekerjaan untuknya. Tujuan Anda adalah hanya untuk memeriksa pekerjaan saat selesai.
4. Buat anak membutuhkan PR, bukan memilih
Sejak awal tahun ajaran, Anda dapat menegaskan kepada anak bahwa pekerjaan rumah bukanlah pilihan. Anda dapat menetapkan suatu peraturan "belajar sebelum bermain" untuk mendisiplinkan mereka.
5. Susun pengingat untuk membuat PR
Ajarkan anak membuat suatu pengingat sederhana untuk tugas harian atau mingguan, serta tugas yang butuh waktu lama untuk diselesaikan. Papan tulis dapat menjadi media yang baik untuk mencatat tugas-tugasnya. Buatlah daftar hari dalam seminggu dan kemudian tuliskan berbagai tugas yang harus dikerjakan. Tujuan utamanya adalah agar anak melacak tugasnya sendiri setiap hari tanpa harus Anda ingatkan. Pastikan untuk menggantung papan tersebut di tempat yang mudah terlihat.
6. Buat tempat khusus untuk mengerjakan PR
Libatkan anak Anda dalam pemilihan tempat dan perlengkapan sekolah yang diperlukan. Letakkan komputer di tempat di mana Anda dapat mengawasi anak-anak ketika mereka butuh mencari informasi di internet.
7. Atur rutinitas
Pilih waktu yang terbaik bagi anak Anda untuk melakukan pekerjaan rumahnya setelah sekolah, sebelum makan malam, setelah makan malam, kemudian usahakan agar anak selalu menepati jadwal yang sudah dibuat. Mintalah anak untuk memberikan masukan, dan cobalah untuk mempertimbangkan jadwal yang kurang pas. Menggambar tampilan jam yang menunjukkan waktu yang ditetapkan dapat sangat membantu anak-anak menaatinya.
8. Pertimbangkan untuk menggunakan guru privat
Anda dapat mulai mempertimbangkan untuk menggunakan guru les privat ketika Anda sulit mengajar anak-anak. Mintalah guru atau teman-teman sesama orangtua murid untuk merekomendasikan guru privat yang baik untuk anak. Tujuan dari pekerjaan rumah haruslah untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri anak saat belajar. Pada saat yang sama, menemani anak membuat PR akan membuat Anda memelihara hubungan dengan anak. (sumber: kompas.com)
No comments:
Post a Comment