BARCELONA - Para pelaku industri telekomunikasi sepakat bahwa smartphone dan perangkat teknologi lainnya kini semakin menyita perhatian individu sekaligus mengancam interaksi antara manusia.
Itu diungkapkan salah satu petinggi Research in Motion (RIM), Hampus Jakobsson, pada salah satu eksibisi smartphone dan tablet terbesar, Mobile World Congress, yang dihelat di Barcelona, pekan ini.
"Kita hidup di dunia yang penuh interupsi teknologi. Tidak adakah seseorang yang mempertanyakan hal ini?" cetusnya seperti dilansir Computerworld, Minggu (20/2/2011).
"Kita tidak lagi berbicara satu sama lain, melainkan kepada perangkat. Ini sesuatu yang harus kita pikirkan. Apakah kita menginginkan masa depan di mana orang-orang mengamati layar perangkat mereka, atau orang-orang yang berbicara satu sama lain?" lanjut Jakobsson.
Jakobsson juga menyindir situs mikroblog populer Twitter, yang kini menjadi metode komunikasi populer di kalangan masyarakat.
"Tiba-tiba saja setiap orang berkomunikasi menggunakan 140 karakter, dan alih-alih mengucapkan perasaan kita, semuanya itu kita tuangkan melalui mesin."
"Perangkat teknologi seharusnya memberikan kita lebih banyak waktu dengan orang lain, bukannya mesin. Teknologi akan menjadi lemak dan gula pada 2020: semua orang tahu mereka harus menghindarinya, tapi toh mereka menggunakannya juga," pungkas Jakobsson.
(srn/okezone.com)
Itu diungkapkan salah satu petinggi Research in Motion (RIM), Hampus Jakobsson, pada salah satu eksibisi smartphone dan tablet terbesar, Mobile World Congress, yang dihelat di Barcelona, pekan ini.
"Kita hidup di dunia yang penuh interupsi teknologi. Tidak adakah seseorang yang mempertanyakan hal ini?" cetusnya seperti dilansir Computerworld, Minggu (20/2/2011).
"Kita tidak lagi berbicara satu sama lain, melainkan kepada perangkat. Ini sesuatu yang harus kita pikirkan. Apakah kita menginginkan masa depan di mana orang-orang mengamati layar perangkat mereka, atau orang-orang yang berbicara satu sama lain?" lanjut Jakobsson.
Jakobsson juga menyindir situs mikroblog populer Twitter, yang kini menjadi metode komunikasi populer di kalangan masyarakat.
"Tiba-tiba saja setiap orang berkomunikasi menggunakan 140 karakter, dan alih-alih mengucapkan perasaan kita, semuanya itu kita tuangkan melalui mesin."
"Perangkat teknologi seharusnya memberikan kita lebih banyak waktu dengan orang lain, bukannya mesin. Teknologi akan menjadi lemak dan gula pada 2020: semua orang tahu mereka harus menghindarinya, tapi toh mereka menggunakannya juga," pungkas Jakobsson.
(srn/okezone.com)
No comments:
Post a Comment