Sebuah instrumen sedang dibuat di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Amerika Serikat. Instrumen itu akan digunakan pada salah satu teleskop terbesar dan terkuat yang pernah dibuat ilmuwan yang ada di Canary Islands, Spanyol.
Alat ini nantinya akan digunakan oleh astronom untuk membantu melengkapi data yang diperoleh pesawat ruang angkasa Kepler dalam mencari dan mengkarakteristikkan planet-planet alien yang diduga berpotensi mengandung kehidupan.
Instrumen spectograph yang disebut sebagai HARPS-North (Hight-Accuracy Radial velocity Planet Searcher) itu didesain untuk mendeteksi sinyal yang kecil sekalipun yang dihasilkan oleh planet hingga sekecil Bumi yang mengorbit dekat dengan bintangnya.
“Selama ini, Kepler memberikan informasi ukuran planet berdasarkan banyaknya cahaya yang ia blokir saat melintas di depan bintangnya,” kata David Latham, astronom Smithsonian, seperti dikutip dari Space, Kamis, 17 Februari 2011.
Latham menyebutkan, kini pihaknya membutuhkan alat untuk mengukur massa planet, sehingga peneliti bisa mengetahui kepadatan planet yang bersangkutan. “Alat ini memungkinkan kami membedakan planet batu dan planet air dari objek yang didominasi oleh atmosfir yang penuh hidrogen dan helium,” ucapnya.
Cara kerja spectograph tersebut adalah dengan memisahkan cahaya dari sebuah bintang ke dalam komponen panjang gelombang atau warna, sama seperti cara kerja sebuah prisma. Elemen kimia kemudian akan digunakan untuk menyerap sinar dengan warna tertentu, dan meninggalkan garis hitam di dalam spektrum bintang.
Garis-garis ini perlahan berubah posisi karena pengaruh gravitasi dari planet yang mengorbit bintang mereka dan memungkinkan peneliti melakukan pengukuran.
“HARPS-N akan meneliti objek yang paling menarik yang ditemukan oleh Kepler,” kata Dimitar Sasselov, direktur pada Harvard Origins of Life Initiative, pusat penelitian yang mempelajari pembentukan planet dan pendeteksian sumber serta evolusi awal dari kehidupan.
Sasselov menyebutkan, HARPS-N akan bekerja sama dengan Kepler dan dijadwalkan akan mulai melakukan pengukuran pada April 2012.
Sumber : vivanews.com
No comments:
Post a Comment