10 Tanda dan Penyebab Kehancuran Bumi

Seiring dengan majunya zaman dan bertambahnya usia dari bumi ini, para pakar banyak berpendapat bahwa bumi ini sudah tidak dapat di kategorikan kedalam planet yang masih sehat, penyebabnya dirasakan oleh beberapa faktor yang menjadi penentu yang merubah status bumi menjadi tidak sehat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWnsK2U555KMOj1FDGLuL6hQDYKinK8zWluxrNGG47z52UUPkRcAFVlFqlVOQycfjXYGli8KUlG9QDIylvK3DOOmYhkttxPbzwKZ2MMxbVshxF8Y8i1h6OhcTujPCLPw9mKMS2Bibm6VV/s320/051206winterblunderx.gif

Berikut ini adalah sepuluh kategori yang menyatakan bahwa bumi tidak sehat :

1. Melelehnya es di Arktik (Kutub Utara)


Studi terbaru memperkirakan bahwa perairan Arktik bisa meleleh dan bebas dari es pada musim panas minimal 30 tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.


Melelehnya es di Kutub Utara ini bisa memperkuat kecenderungan pemanasan global dan membahayakan penghuni Kutub Utara sendiri, dari manusia hingga beruang kutub.



2. Runtuhnya lapisan es Antartika (Kutub Selatan)


http://img179.imageshack.us/img179/6916/globalwarmingoh0.jpg

Wilkins adalah salah satu dari sembilan lapisan es Antartika yang telah surut atau runtuh dalam beberapa dekade terakhir. Lapisan es yang runtuh paling dramatis adalah Larsen A dan B, yang runtuh secara tiba-tiba pada tahun 1995 dan 2002.


3. Lubang di lapisan ozon


http://bojaiiko.files.wordpress.com/2008/11/sep112005.jpg

Lapisan ozon melindungi penghuni bumi dengan menyerap sinar ultraviolet berbahaya. Tapi banyaknya penggunaan bahan kimia dan polutan dapat membuat lubang besar di lapisan ozon. Dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk dapat memulihkan lapisan ozon seperti semula.


4. Meluasnya zona laut mati


Zona laut mati adalah kantong laut yang mana oksigen habis sehingga banyak ikan, kerang dan spesien lain yang tidak dapat bertahan hidup, seperti terdapat di Teluk Meksiko.


Zona ini terbentuk ketika pupuk tercecer dari sungai dan membuat banyak alga (tumbuhan laut yang memproduksi oksigen) mati dan membusuk.



5. Krisis karang laut


Terumbu karang adalah habitat laut yang penting bagi kebanyakan spesies laut. Tapi beberapa dekade terakhir, banyak terumbu karang yang mengalami krisis karena adanya penangkapan ikan yang berlebihan, polusi laut, penyakit, pemanasan dan pengasaman air laut.


Perairan samudera menjadi lebih asam karena menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Artinya, semakin banyak polusi udara, makin asam air laut.



6. Penebangan hutan



Kawasan hujan, khususnya hutan hujan merupakan bidang utama keanekaragaman hayati, hutan juga menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Tapi laju penebangan hutan secara global bisa mencapai sekitar 32 juta hektar per tahun.

Selain itu, kekeringan yang disebabkan oleh pemanasan global dapat memperburuk situasi hutan di beberapa daerah.



7. Pencemaran air


Dua per tiga dari planet bumi ditutupi dengan permukaan air. Bila air tercemar, tentu saja dapat menyebabkan makhluk hidup di bumi tidak bisa hidup. Dampak pemanasan global juga mengubah pola ketersediaan air untuk minum dan pertanian.



8. Penumpukan gas rumah kaca di atmosfer


Karbon dioksida dan gas penangkap panas lainnya adalah polutan yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca. Banyaknya gas buangan pabrik dan kendaraan akan memperbanyak jumlah emisi gas rumah kaca ini.



9. Hewan terancam punah


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZHavjR4AudBEMazKHChG2toW80EzaPZVNYO6ZrB0lx2IgQHJmPXrTNQmPIvBkX89yRNw2eNz4AQo3YlfaR_hNxB5ZolLI2K2QT7_C1upcvxl42hKckiLUdOU7GGfOiUZxBcBOj8H9IUnU/s400/polar_bears480.jpg

Ketika habitatnya berubah dan terancam, hewan-hewan yang ada di dalamnya juga mendapat tekanan. Daftar Merah 2008 dari spesies langka yang diterbitkan oleh World Conservation Union mengidentifikasikan hampir 45.000 spesies yang terancam punah.


10. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk


Pada tahun 2007, populasi dunia melebihi 6 miliar. Tahun itu juga menandai pertama kalinya dalam sejarah lebih banyak orang tinggal di perkotaan daripada daerah pedesaan. Enam miliar penduduk ini terus bersaing untuk mempertahankan hidup dengan sumber daya alam yang sebenarnya terbatas, seperti air, makanan dan bahan bakar.



Kehidupan bumi dalam hal baik dan buruk tergantung dari apa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri yang tinggal di dalamnya, mengelola bumi seharusnya sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai khalifahnya dimuka bumi ini.


Sumber :

rank-news.blogspot.com

Artikel Terkait Uncategorized

No comments:

Post a Comment