Mantan Presiden AS George W. Bush menandatangani memoarnya. Tapi banyak membeladiri kebijakannya yang salah
Mantan presiden AS George W Bush membuat memoar berjudul "Decisions Point" (Titik Keputusan). Dalam memoarnya, ia antara lain mengungkapkan keputusan untuk melakukan invasi militer ke Iraq serta politik yang dijalankannya dalam memerangi terorisme.
Menjelang meluncurkan memoarnya, George W. Bush mengadakan wawancara televisi pertama sejak meninggalkan Gedung Putih dua tahun lalu. Dalam wawancara dengan pemancar televisi NBC, Bush membela invasi militer yang dilancarkan terhadap Iraq karena ia tidak meragukan lagi bahwa diktator Sadam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.
Ia merasa terkejut dan jengkel karena akhirnya senjata pemusnah massal itu tidak ditemukan.
"Saya katakan, dunia tanpa Saddam Hussein ditampuk kekuasaan, akan lebih baik. Dan 25 juta warga Iraq saat ini memiliki kemungkinan peluang untuk hidup dalam kebebasan."
Sebagai noda dan kesalahan yang dilakukannya, presiden Amerika Serikat yang ke 43 itu, menyebut ia terlalu cepat menyatakan diraihnya kemenangan dalam peperangan di Iraq, yang disampaikannya di atas kapal induk Abraham Lincoln, di depan sebuah spanduk yang bertuliskan "misi yang dijalankan telah berhasil".
Tapi beberapa waktu kemudian tindak kekerasan justru meningkat dengan drastis di Irak. Pernyataan yang terlalu cepat mengenai diraihnya kemenangan, tentu saja merupakan sebuah kesalahan. Demikian diakui George W. Bush.
Dalam memoarnya, ia juga membela metode interogasi dengan menggunakan tindak kekerasan yang mengundang kecaman terhadap yang diduga "teroris". Metode ini diperlukan untuk mendapatkan informasi, agar serangan baru terhadap Amerika Serikat dapat dicegah. Sementara mengenai kasus penyiksaan yang dilakukan tentara Amerika Serikat terhadap para tahanan di penjara Abu Ghuraib di Bagdad dikatakannya, "Mereka tidak hanya melakukan penyiksaan terhadap para tahanan, melainkan mereka juga membuat aib militer Amerika Serikat dan mencemari citra baik yang kita miliki."
George W. Bush juga mengungkapkan kejadian di Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya dari tahun 2001 sampai 2009. Antara lain mengenai serangan teror 11 September 2001, bencana angin topan Katrina yang menimbulkan kerugian besar di negara bagian selatan Amerika Serikat, serta krisis keuangan dan ekonomi tahun 2008. Bush mengakui bahwa ia terkadang membuat kesalahan. Tapi lagi-lagi, ia mengklaim diri, jika sebagian besar keputusan yang diambilnya benar dan tepat.
Edisi perdana dari memoar mantan Presiden George W. Bush setebal 497 halaman ini dicetak sebanyak 1,5 juta eksemplar.
No comments:
Post a Comment