Teori Tentang Setrika

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT0YzuA7n1janMg5nO8rkPwUmuoAxmrCeBn9i5ZEUHYd6Jfhwh_IaLEEzFQ29S_-SLgbz8iGA45i_n0QVZ9GfkNI504o25UpL9eHryloQVjiZt4Xcw1QJvMKap9q-3FDUtAbRvjnStVF0x/s1600/Seterika+Muka+Isteri.jpg
Salah satu tugas rumah tangga di rumah adalah menyeterika pakaian. Bagaimana proses panas seterika dapat meratakan/melicinkan permukaan kain atau pakaian yang kusut. Mengapa bahan dari katun lebih sulit diratakan permukaannya dibandingkan dengan bahan lain, seperti sutera, nilon, dsb.?
Pakaian terbuat dari benang-benang fiber. Benang-benang ini tersusun dari molekul-molekul yang berikatan satu sama lain membentuk suatu rantai molekul panjang yang kita sebut polimer. Ketika pakaian dipanaskan, molekul-molekul akan menyerap energi panas. Dengan tambahan energi panas ini molekul akan bergetar atau bergerak lebih cepat akibatnya ikatan antarmolekul menjadi lebih lemah (sama seperti ketika kita bergandengan tangan, gandengan akan lebih lemah jika kita terus-menerus bergerak).
Ketika ikatan molekul ini melemah, berat setrika akan meluruskan benang-benang fiber pakaian ini. Ketika pakaian dingin, polimer akan mempertahankan posisi rantai yang lurus ini. Beberapa bahan seperti katun membutuhkan tambahan air untuk memperlemah ikatan antar molekul-molekulnya. Saat ini ada bahan-bahan tertentu yang tidak memerlukan setrika untuk menghaluskannya, cukup diluruskan oleh tangan atau dikibaskan saja

Sumber: http://www.artikelpintar.com/2010/12/teori-tentang-setrika.html

Artikel Terkait Teori Tentang Setrika

No comments:

Post a Comment