Presiden SBY Ditangkap Belanda ? - Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke negeri kincir angin Belanda diwarnai permohongan penangkapan dirinya oleh Republik Maluku Selatan (RMS). Pemerintah RMS meminta kepada Pengadilan Belanda agar Presiden SBY ditangkap melalui jalur court geding (prosedur dipercepat).
Perwakilan RMS John Wattilete sangat yakin bahwa pihak Pengadilan akan mengeluarkan putusan tentang penangkapan Presiden SBY sewaktu SBY ada dibelanda.
Presiden SBY ke Belanda dalam rangka kunjungan kenegaraan. Moment ini dimanfaatkan tokoh-tokoh RMS yang ada di Belanda agar pemerintah Indonesia agar mengakhiri apa yang disebutnya sebagai pemenjaraan dan penyiksaan para pengikut RMS. Selain itu RMS juga meminta agar SBY memberikan Penjelasan dimana makam mantan Presiden RMS Soumokil.
Gerakan separatis RMS berhasil ditumpas oleh TNI pada 1952, dua tahun setelah RMS diproklamirkan oleh Dr. Christiaan Robert Steven Soumokil pada 25/4/1950. Soumokil berhasil meloloskan diri dan meneruskan gerilya sampai akhirnya berhasil ditangkap pada 1962 dan empat tahun kemudian dia dieksekusi mati.
Selain tuntuntan penangkapan, beberapa tokoh dan kader RMS juga akan mengadakan Demonstrasi di alun-alun Malieveld, Den Haag, pada Kamis (7/10/2010).
Hal ini perlu disikapa secara serius oleh belanda dan indonesia agar memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat menodai kunjungan kenegaraan Presiden sehingga dapat menganggu hubungan kedua negara, seperti apa yang terjadi pada tahun 1970, pada saat Soeharto berkunjun, dimana pada saat itu Rms menduduki Wisma duta RI dan menyandera penguninya yang mengakibatkan seorang meninggal pada waktu itu.
Gerakan yang dilakukan oleh RMS ini menurut Pemuda Indonesia Baru perlu disikapi secara arif dan bijaksana. Satu yang menjadi pertanyaan yang perlu kita jawab adalah mengapa sejak 1970, baru pada tahun 2010 kembali gerakan ini terjadi, artinya sudah ada 40 tahun berlalu. Apakah ini membuktikan bahwa RMS sudah lebih kuat, ataukan Indonesia yang makin lemah dibawah Pemerintahan SBY.Pemerintah harus hati-hati menyikpai situasi ini. (don)
Perwakilan RMS John Wattilete sangat yakin bahwa pihak Pengadilan akan mengeluarkan putusan tentang penangkapan Presiden SBY sewaktu SBY ada dibelanda.
Presiden SBY ke Belanda dalam rangka kunjungan kenegaraan. Moment ini dimanfaatkan tokoh-tokoh RMS yang ada di Belanda agar pemerintah Indonesia agar mengakhiri apa yang disebutnya sebagai pemenjaraan dan penyiksaan para pengikut RMS. Selain itu RMS juga meminta agar SBY memberikan Penjelasan dimana makam mantan Presiden RMS Soumokil.
Gerakan separatis RMS berhasil ditumpas oleh TNI pada 1952, dua tahun setelah RMS diproklamirkan oleh Dr. Christiaan Robert Steven Soumokil pada 25/4/1950. Soumokil berhasil meloloskan diri dan meneruskan gerilya sampai akhirnya berhasil ditangkap pada 1962 dan empat tahun kemudian dia dieksekusi mati.
Selain tuntuntan penangkapan, beberapa tokoh dan kader RMS juga akan mengadakan Demonstrasi di alun-alun Malieveld, Den Haag, pada Kamis (7/10/2010).
Hal ini perlu disikapa secara serius oleh belanda dan indonesia agar memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat menodai kunjungan kenegaraan Presiden sehingga dapat menganggu hubungan kedua negara, seperti apa yang terjadi pada tahun 1970, pada saat Soeharto berkunjun, dimana pada saat itu Rms menduduki Wisma duta RI dan menyandera penguninya yang mengakibatkan seorang meninggal pada waktu itu.
Gerakan yang dilakukan oleh RMS ini menurut Pemuda Indonesia Baru perlu disikapi secara arif dan bijaksana. Satu yang menjadi pertanyaan yang perlu kita jawab adalah mengapa sejak 1970, baru pada tahun 2010 kembali gerakan ini terjadi, artinya sudah ada 40 tahun berlalu. Apakah ini membuktikan bahwa RMS sudah lebih kuat, ataukan Indonesia yang makin lemah dibawah Pemerintahan SBY.Pemerintah harus hati-hati menyikpai situasi ini. (don)
No comments:
Post a Comment