Anggota Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya menggerebek tiga kamar di Hotel Hasma Jaya I. Polisi menduga kamar tersebut merupakan shalter atau penampungan gigolo muda yang 'dimanajeri' Sugito alias Mas Totok.
Polisi menetapkan Sugito (36) sebagai tersangka. Sedangkan enam anak lelaki muda yang juga anak buahnya, diperiksa sebagai saksi. "Prostitusi yang dijalankan tersangka ini khusus lelaki atau gay," tegas Kanit PPA AKP Suratmi mendampingi Kasat Reskrim AKBP Indarto, Kamis (22/9/2011).
Luar biasanya, Sugito sudah menjalankan bisnis ini sejak 2004 silam. Hampir sepuluh tahun beroperasi, tak sekalipun bisnis Sugito ini tersentuh polisi. Padahal, prostitusi milik Sugito ini sudah terkenal di seantero Jawa Timur.
Enam anak buah Sugito yang diamankan adalah Suritno alias Reno (22), asal Tegal; Octavian alias Alex (27), asal Jakarta; Tri Yayang alias Putra (19), asal Banyumas; Khoirul Anwar alias Irul (18), asal Pasuruan, Sutirja (21), asal Bogor dan Akhmad Setiawan alias Doni (28), asal Jakarta.
Untuk merasakan servis pekerja seks komersial (PSK) lelaki atau yang biasa dipanggil kucing ini, pelanggan harus merogoh kocek Rp 150.000 untuk jasa pijat. Untuk layanan plus-plus, PSK dibebaskan untuk nego sendiri dengan pelanggan. Rata-rata, untuk bisa berhubungan badan, tarifnya mencapai Rp 500.000.
Kepada Surya, Sugito mengaku dalam sehari ada empat tamu yang datang. Mereka bebas memilih sesuai dengan selera. "Setelah dipilih, pelanggan menyewa kamar hotel untuk layanan pijat dan lain-lainnya," kata lelaki yang ber-KTP di Sumber Rejo, Gondang, Nganjuk itu.
Polisi menetapkan Sugito (36) sebagai tersangka. Sedangkan enam anak lelaki muda yang juga anak buahnya, diperiksa sebagai saksi. "Prostitusi yang dijalankan tersangka ini khusus lelaki atau gay," tegas Kanit PPA AKP Suratmi mendampingi Kasat Reskrim AKBP Indarto, Kamis (22/9/2011).
Luar biasanya, Sugito sudah menjalankan bisnis ini sejak 2004 silam. Hampir sepuluh tahun beroperasi, tak sekalipun bisnis Sugito ini tersentuh polisi. Padahal, prostitusi milik Sugito ini sudah terkenal di seantero Jawa Timur.
Enam anak buah Sugito yang diamankan adalah Suritno alias Reno (22), asal Tegal; Octavian alias Alex (27), asal Jakarta; Tri Yayang alias Putra (19), asal Banyumas; Khoirul Anwar alias Irul (18), asal Pasuruan, Sutirja (21), asal Bogor dan Akhmad Setiawan alias Doni (28), asal Jakarta.
Untuk merasakan servis pekerja seks komersial (PSK) lelaki atau yang biasa dipanggil kucing ini, pelanggan harus merogoh kocek Rp 150.000 untuk jasa pijat. Untuk layanan plus-plus, PSK dibebaskan untuk nego sendiri dengan pelanggan. Rata-rata, untuk bisa berhubungan badan, tarifnya mencapai Rp 500.000.
Kepada Surya, Sugito mengaku dalam sehari ada empat tamu yang datang. Mereka bebas memilih sesuai dengan selera. "Setelah dipilih, pelanggan menyewa kamar hotel untuk layanan pijat dan lain-lainnya," kata lelaki yang ber-KTP di Sumber Rejo, Gondang, Nganjuk itu.
No comments:
Post a Comment