Saat akan berpindah ke tempat yang sangat jauh, seekor laba-laba akan menembakkan benangnya ke udara untuk menangkap aliran angin. Laba-laba dapat melayang di udara hingga ratusan kilometer bahkan menyeberangi lautan. Bagaimana mereka bisa terbang sejauh itu?
Tim peneliti dari Rothamsted Research, Inggris menyusun model matematika untuk menggambarkan fenomena yang disebut balooning ini. Model ini dapat menjelaskan bagaimana aliran angin dapat mendorong hewan berkaki delapan itu melayang di udara hingga ratusan kilometer.
"Dengan melakukan beberapa modifikasi, kami telah menguak misteri yang membingungkan para ilmuwan selama 200 tahun," kata Dr. Dave Bohan dari Rothamsted. Model yang dikembangkan sebelumnya dapat menjelaskan bagaimana laba-laba dapat melayang hingga sejauh 200 meter. Namun, temuan ini belum dapat menjelaskan mengapa Charles Darwin melihat laba-laba yang melayang di udara saat berada di atas kapal Beagle yang berjarak 100 kilometer dari pantai Amerika Selatan.
Selama 20 tahun terakhir, penjelasan matematis mengenai fenomena ballooning ini dijelaskan dengan model Humphrey. Namun, tim peneliti Rothamsted menemukan bahwa model ini tidak cukup untuk menjelaskan beberapa hal, misalnya bagaimana gerakan laba-laba saat di udara.
Aerodinamis
Kebanyakan laba-laba berukuran kecil yang sedang mencari daerah kekuasaan baru atau mencari pasangan kawin akan melemparkan jaring ke udara dan menggunakannya sebagai semacam parasut untuk melompat ke tempat baru. Aktivitas ini akan berlangsung selama musim gugur dan musim panas. Jarak lompatannya mungkin terbatas namun adakalanya sangat jauh.
Para ilmuwan menggambarkan bahwa benang laba-laba bersifat padat seperti tangkai yang digantungi laba-laba. Karena sangat fleksibel, benang laba-laba dapat meliuk-liuk saat terhempas angin sehingga mempengaruhi sifat aerodinamikanya. Hempasan angin dapat mendorong benang dan laba-laba yang menggantung di bawahnya hingga ke jarak yang tidak dapat diperkirakan.
Untuk memastikan proses tersebut, tim peneliti berencana mendemonstrasikan hal tersebut dengan meletakkan laba-laba di terowongan angin. Mereka berharap dapat melihat bagaimana mekanisme yang dijalankan laba-laba untuk "menangkap" angin sehingga dapat dibuat model yang lebih akurat.
"Laba-laba sangat menarik untuk dipelajari karena hewan tersebut merupakan salah satu predator utama dalam bidang pertanian," kata Bohan. "Jika dapat dipahami bagaimana dan mengapa mereka berpindah, kami dapat mengembangkannya sebagai agen pengendali biologis untuk mengatasi hama di lingkungan pertanian."
sumber: http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2009/03/laba-laba-bisa-terbang-ratusan.html
No comments:
Post a Comment