PANCA INDRA

KULIT

  • Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus (Tango Reseptor)
  • P-T , K-D ,R-P , M -PRS
  1. Pacini - Tekanan
  2. Krause - Dingin
  3. Rufini - Panas
  4. Meisner - Perabaan dan Sentuhan

struktur-kulit


Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis.
EPIDERMIS
  • Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.
  • Epidermis tersusun atas empat lapis sel.
  • Dari bagian luar ke dalam , pertama adalah stratum korneum , stratum lusidum , stratum granulosum dan stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan kulit sebelah atasnya.(mudahnya KLGG = Keluarga Lu Gila Gila)

2. Dermis
  • terdapat akar rambut,
  • otot penegak rambut,
  • kelenjar keringat,
  • kelenjar minyak,
  • jaringan adipose/lemak,
  • pembuluh darah,
  • sel saraf
  • reseptor-reseptor (P-T , K - D , R - P , M - PRS )
Turgo reseptor dalam kulit ada bermacam-macam, yaitu sebagai berikut.
  1. Korpuskula paccini, merupakan saraf perasa tekanan kuat.
  2. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba.
  3. Korpuskula ruffini, merupakan saraf perasa panas.
  4. Ujung saraf krausse, merupakan saraf perasa dingin.
  5. Korpuskula meissner, merupakan saraf perasa nyeri.
  6. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan saraf perasa nyeri.
  7. Lempeng merkel, merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
  • Reseptor-reseptor ini terdapat di dermis kulit.

Fungsi kulit antara lain:
  • Indra peraba
  • Menghasilkan keringat dan minyak
  • Melindungi tubuh dari sinar matahari
  • Melindungi otot dari gesekan benda luar

TELINGA

Indera Pendengar, Telinga, Telinga dalam, Telinga luar, Telinga tengah

Struktur Telinga

TELINGA
  • Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
  • Telinga luar menangkap gelombang Suara/Bunyi yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah.
  • Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak.
  • Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.
  • Jadi telinga selain sebagai organ pendengaran juga sebagai organ keseimbangan

1. Telinga Luar

  • Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus auditorius eksternus).
  • Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur.
  • Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga.
  • Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.

2. Telinga Tengah

  • Telinga tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan telinga dalam. Maleus , Incus and Stapes ( Tulang Martil , Landasan dan Sanggurdi)
Ketiga tulang tersebut adalah:
  1. Maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada gendang telinga)
  2. Inkus (menghugungkan maleus dan stapes)
  3. Stapes (melekat pda jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam).
Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela oval.

Telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil:
  1. Otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel)
  2. Otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara stapedius dengan jendela oval.

  • Jika telinga menerima suara yang keras,
  • Maka otot stapedius akan berkontraksi
  • Sehingga rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan.
  • Respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh dari kerusakan karena suara.

  • Tuba Eustachius / Saluran Eustachius adalah saluran kecil yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga tengah.
  • Tuba eustachius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua sisi gendang telinga,
  • Tuba Eustachius yang penting untuk fungsi pendengaran yang normal dan kenyamanan.

3. Telinga Dalam

Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian utama:
  1. Koklea (organ pendengaran)
  2. Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).

  • Koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput
  • Koklea terdiri dari cairan kental dan organ Corti
  • Organ Corti mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut.
  • Rambut halus itu akan bergetar ketika ada gelombang yang menggetarkannya sehingga menimbulkan nada yang kemudian dikirim keotak
  • serabut syaraf yang menempal pada reseptor peka organ corti yang ada di koklea itu syaraf no 8 Neiron Auditory yang menghantarkannya ke otak besar bagian samping ( Lobus temporalis)
MEKANISME MENDENGAR
  • Getaran suara ditangkap oleh daun telinga
  • Getaran itu diteruskan saluran telinga luar dan menebabkan bergetarnya gendang telinga
  • Suara itu kemudian dihantarkan ke Tulang pendengaran ( maleus - inchus - stapes) yang ada di telinga tengah
  • Dari tulang stapes yang seperti garputala itu suara diteruskan ke jendela oval yang ada di telinga dalam
  • Dari Jendela oval suata diteruskan dan menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut korti .
  • Sel korti inilah yang memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf.
  • Akhirnya suara itu di terima oleh syaraf auditori yang menempel pada organ korti suara ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak.
Note
  • Walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa menyebabkan kerusakan pada sel rambut.
  • Jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali.
  • Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran.

KERUSAKAN YANG SERING MUNCUL
  1. Tuli saraf: disebabkan oleh kerusakan saraf auditori atau kerusakan pusat pendengaran di otak.
  2. Tuli konduksi: disebabkan oleh kekakuan hubungan antara sanggurdi dengan fenestra ovalis, penyumbatan saluran telinga luar, penebalan atau kerusakan membran timpani, dan mungkin karena ada pengapuran atau kerusakan tulang-tulang pendengara

  • Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan.
  • Setiap gerakan kepala menyebabkan ciaraSn di dalam saluran bergerak.
  • Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya; hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala.
  • Saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan.
  • Sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan pesan ke otak, ke arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
  • Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
  • Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

Jadi Telinga itu tersusun atas bagian-bagian telinga.
  1. Telinga luar, terdiri atas daun telinga, saluran/lubang telinga, rambut-rambut halus, kelenjar minyak, dan membran tymphani
  2. Telinga tengah, terdiri atas saluran Eustachius, jendela oval, jendela bundar, dan 3 tulang pendengaran, yaitu martil/maleus, landasan/incus dan sanggurdi/stapes.
  3. Telinga dalam, terdiri atas koklea/rumah siput, 3 saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus.

"Pembicara yang baik adalah mereka yang mampu membuat lawan bicaranya tetap terus berbicara".
  • Itulah hikmah diciptakannya 2 telinga lebih banyak daripada 1 bibir, bahwa seorang dalam berkomunikasi dia mampu menundukan egonya dengan banyak mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicaranya dahulu, baru berbicara disaat yang tepat

HIDUNG

Indra Pembau ( Hidung )

  • Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru.
  • Sebagai khemoreseptor karena ia mampu menerima rangsang zat kimia berupa gas mengingat organ hidung mempunyai rambut 2 halus yang berhubungan dengan ujung serabut syaraf olfactory dengan otak besar
  • Hidung juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata.
  • Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago).
  • Di dalam hidung terdapat rongga yang dipisahkan menjadi 2 rongga oleh septum, yang membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang.
  • Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung, membentuk sejumlah lipatan.
  • Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan yang dilalui udara.
  • Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah.
  • Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk dengan segera.
  • Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia).
  • Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke arah lobang hidung atau ke tenggorokan.
  • Cara ini membantu membersihkan udara sebelum masuk ke dalam paru-paru.
  • Hasil kotorannya jika mengering kita sebut " upil "
BERSIN dan BATUK
  • Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi,
  • Sedangkan batuk membersihkan paru-paru.
mekanisme penciuman bisa digambarkan sebagai berikut


  • Dirongga hidung bagian atas terdapat Neuroepitel olfaktorius didalamnya terdapat reseptor olfaktorius utama.
  • Pada neonatus, daerah ini merupakan suatu lembar neural yang padat
  • Namun pada anak-anak dan dewasa terbentuk interdigitasi antara jaringan respiratorius dan olfaktorius.
  • Dengan bertambahnya usia seseorang, jumlah neuron olfaktorius ini lambat laun akan berkurang.
  • Selain neuron olfaktorius, epitel ini juga tersusun oleh sel-sel penopang yaitu duktus dan glandula Bowman yang sifatnya unik pada epitel olfaktorius dan sel basal yang berfungsi pada regenerasi epitel.
  • Sensasi pembauan diperantarai oleh stimulasi sel reseptor olfaktorius oleh bahan-bahan kimia yang mudah menguap.
  • Untuk dapat menstimulasi reseptor olfaktorius, molekul yang terdapat dalam udara harus mengalir melalui rongga hidung dengan arus udara yang cukup turbulen dan bersentuhan dengan reseptor.
  • Faktor-faktor yang menentukan efektivitas stimulasi bau meliputi durasi, volume dan kecepatan menghirup.
  • Tiap sel reseptor olfaktorius merupakan neuron bipolar sensorik utama.
  • Dalam rongga hidung rata-rata terdapat lebih dari 100 juta reseptor.
  • Neuron olfaktorius bersifat unik karena secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel basal yang terletak dibawahnya.
  • Sel-sel reseptor baru dihasilkan kurang lebih setiap 30-60 hari.
  • Reseptor odorant termasuk bagian dari G-protein receptor superfamily yang berhubungan dengan adenilat siklase.
  • Manusia memiliki beratus-ratus reseptor olfaktorius yang berbeda, namun tiap neuron hanya mengekspresikan satu tipe reseptor.
  • Inilah yang mendasari dibuatnya peta pembauan (olfactory map).
  • Neuron yang menyerupai reseptor yang terdapat di epitel mengirimkan akson yang kemudian menyatu dalam akson gabungan pada fila olfaktoria didalam epitel.
Indera Penglihat/ MATA


  • Bola mata, fungsi mata, kelainan pada mata, mata.indra pengelihat, otot mata
  • Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
  • Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Bola Mata
  • Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata.
  • Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
  1. Sklera
  2. Choroid
  3. Retina
Struktur Mata
Sklera

  • Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat
  • Sklera berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea.
  • Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata.
  • Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

Koroid

  • Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam
  • Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina.
  • Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar).
  • Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna.
  • Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata).
  • Melalui pupil sinar masuk.
  • Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk.
  • Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata.
  • Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
Retina

  • Retina lapisan ini peka terhadap sinar.
  • Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
  • Bagian retina yang penting adalah sel kerucut ( Conus) dan sel batang ( Bacillus )
  • Sel kerucut untuk menangkap cahaya terang ( warna) dan Sel batang menangkap cahaya gelap / hitam putih
  • Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Lensa

  • Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua ruang yaitu
  1. bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor
  2. bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor.
  • Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
  • Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan.
  • Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi.
  • Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf.
  • Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.
  • Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis.
  • Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.

Otot Mata

  • Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera.
  • Dari 6 otot itu empat diantaranya berupa Otot rektus dan 2 diantaranya berupa otot obliqus
Empat otot rectus itu antara lain
  1. Otot rektus inferior berfungsi menggerakkan ke bawah.
  2. Otot rektus superior berfungsi menggerakkan ke atas
  3. Otot rektus eksternal berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan
  4. Otot rektus internal berfungsi menggerakkan bola mata ke kiri
Dua otot obliqus itu antara lain
  1. Otot obliq atas (superior)
  2. Otot obliq bawah (inferior).
Fungsi Mata

  • Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor.
  • Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
  • Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
  • Ada dua macam sel reseptor pada retina,
  1. Sel Kerucut
  2. Sel Batang
Sel Kerucut ( Conus )
  • Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu.
  • Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang.
  • Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang,
  • Sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna
  • Makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
  • Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin
  • Rodopsin yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A
  • Rodopsin apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A.
  • Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap.
  • Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin).
  • Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
  • Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin.
  • Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru.
  • Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna.
  • Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
  • Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum).
  • Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum).
  • Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut,
  • Sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel.
  • Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas.
  • Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.

Penyakit penyakit yang berhubungan dengan Indra mata ( phonoreseptor)
Macam gangguan pada bola mata
  • Radang mata/konjungtivitis
  • Trakoma
  • Herpes simplex konjungtivis
  • Sinanaga (Herpes simplex Pterigium)
  • Pendarahan sub konjungtiva
Radang selaput pelangi/iritis/uveitis
  • Lensa keruh/katarak
  • Rabun jauh/miopi
  • Rabun dekat/hypermetropi
  • Rabun tua/presbiopi
  • Astigmat:
  • Hemeralopia/rabun senja/rabun ayam
  • Strabismus/juling
  • Glukoma
Glukoma
  • Penyakit mata glaucoma disebabkan oleh tekanan darah tinggi ,
  • Penyakit glaucoma disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada pembuluh darah di dalam bola mata.
  • Penyebabnya banyak.
  • Ada yang turunan, sehingga sistem saluran cairan mata di dalam bola mata tersumbat, atau menyempit.
  • Yang bukan turunan bisa disebabkan oleh gangguan lensa, katarak yang sudah matang atau pecah, pasca-bedah mata, penyakit pada bagian dalam bola mata (iris mata), yang berakibat terganggunya sistem aliran cairan mata, dan berakhir dengan meningginya tekanan bola mata.
  • Perlu diketahui ya meningginya tekanan bola mata tidak ada hubungannya dengan tekanan darah tinggi, artinya Orang yang tekanan darahnya tinggi tidak harus tekanan bola matanya juga tinggi.
  • Sebaliknya, orang yang tekanan darahnya rendah belum tentu tidak glaucoma.
BUTAWARNA
  • Mata dikromat/buta warna
  • Mata monokromat/buta warna total
NOTE

BOLA MATA

  1. Pelindung bola mata: alis, bulu mata, kelopak mata, kelenjar air mata Fungsi: melindungi bola mata dari debu, air dan mikroorganisme
  2. Bagian luar bola mata, terdiri dari: sklera dan kornea Fungsi kornea: menangkap cahaya yang masuk ke mata
  3. Bagian tengah bola mata terdiri atas: koroid, pupil, lensa, iris
  • Fungsi koroid: memberi/mensuplai makanan pada mata
  • Fungsi pupil: mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
  • Fungsi lensa: memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina
  • Fungsi iris: memberi pigmen/warna pada mata

4. Bagian dalam bola mata: retina dan saraf optik

  • Fungsi retina: tempat jatuhnya bayangan sehingga dapat melihat


Indra Perasa / LIDAH
  • Lidah adalah salah satu karunia terbesar Allah azza wa jalla kepada kita.
  • Tanpanya, kita tak akan sanggup merasakan enaknya makanan, berucap fasih, bernafas dengan normal.
  • Lidah adalah organ berotot yang memenuhi hampir seluruh mulut, utamanya saat gigi – geligi dalam kondisi beroklusi.
Permukaan dorsal lidah ditutupi oleh mukosa yang dibentuk oleh 4 jenis papilla, yaitu:
  1. Papila Filiformis
  2. Papila Fungiformis
  3. Papilla Sircum Valata
  4. Papila Foliata
Papila Filiformis
  • Papila yang terbanyak
  • Menutupi hampir sebagian besar permukaan dorsal
  • Bentuknya kecil
  • Keputih-putihan ( jumlah keratin )
  • Tonjolan berambut
Papila Fungiformis
  • Jumlah kurang sedikit
  • Bentuk seperti jamur
  • Kecil dan sedikit menonjol
  • Jelas pada tepi lateral ( lidah bagian samping)
Papilla Sircum Valata
  • Berukuran besar
  • Letaknya melingkar
  • Dikelilingi oleh fissur
Papila Foliata
  • Tidak mudah diidentifikasi
  • Seperti daun yang menonjol
  • Terdapat daerah dasar lidah
  • Pada tengah lidah terdapat cekungan dengan kedalaman yang bervariasi dinamaka sulcus median.
  • Ada juga organ dari lidah yang disebut frenulum lingualis terdapat pada permukaan ventral lidah.

Fungsi Lidah :
Hal ini sangat membantu dalam mendiagnosis dan penanganan penyakit atau gangguan lokal maupun sistemik yang menyerang lidah.

  1. Menangkap makanan dengan membolak balik
  2. Persepsi Makanan Penilaian yang sensitif terhadap temperatur panas dan dingin
  3. Pengecapan
  4. Respirasi
  5. Perkembangan rahang

Artikel Terkait Biologi ,Education

No comments:

Post a Comment