Mendengarkan musik menjadi aktivitas menyenangkan, dimanapun dan kapanpun. Bila ingin memasang lantunan lagu, pastikan Anda menggunakan headphone berkualitas baik.
Ketika keadaan jalan raya sangat padat, banyak orang mengalihkan kekesalannya dari kemacetan dengan musik. Baik MP3 player maupun iPod, keduanya mampu menyembuhkan rasa kesal lewat lantunan musik yang diputar. Namun waspada, volume suara yang diatur terlalu tinggi akan berdampak buruk pada pendengaran Anda.
Dahulu, tempat kerja yang bising disalahkan sebagai penyebab kerusakan telinga. Namun para peneliti di Michigan University, Amerika Serikat, menemukan bahwa suara dari MP3 player telah mengambil alih penyebab bahaya terbesar untuk pendengaran.
Pakar kesehatan pekerja menemukan, sembilan dari 10 orang yang menggunakan transportasi umum terpapar kebisingan berlebihan melalui musik keras yang mereka dengarkan, bukan dari keadaan sekitarnya. Ini bisa jadi karena headphone murah gagal untuk menutup telinga dengan baik, menyebabkan penumpang memperbesar volume suara untuk memblokir suara bising dari lingkungan sekitar.
"Mengejutkan bahwa dua dari tiga orang mendapatkan paparan kebisingan terbesar dari musik. Saya selalu memandang tempat kerja sebagai risiko utama terhadap paparan kebisingan. Namun, penelitian ini menekankan bahwa memfokuskan perhatian hanya pada tempat kerja ternyata tidak cukup, karena ada banyak paparan kebisingan dari tempat lain,” papar Profesor Rick Neitzel, salah seorang peneliti, seperti dikutip Dailymail, Sabtu (24/12/2011).
Prof Rick menambahkan, masalah tergolong serius karena dialami sembilan dari 10 orang. Memang tidak akan dikaitkan dengan sesuatu yang menyebabkan kanker atau penyakit kronis, tapi untuk beberapa alasan, kebisingan merupakan biang masalah pendengaran, salah satu organ penting manusia.
Peneliti mengamati paparan kebisingan pada 4.500 orang di New York yang menggunakan transportasi umum dengan berbagai profesi. Mereka kebanyakan menggunakan MP3 player dan iPod selama perjalanan.
Para peneliti menemukan bahwa rata-rata pengguna angkutan umum di New York yang menghabiskan sekira 380 jam menggunakan bus dan kereta api, terkena tingkat kebisingan rata-rata 72-81 desibel.
Sebagai perbandingan, volume suara rata-rata ketika berbicara adalah 60 desibel, pada sudut jalan yang ramai adalah 80, gergaji listrik yang dioperasikan adalah 90 desibel, sedangkan bayi menangis adalah 115. Ambang batas untuk telinga sekira 125 desibel. Semakin sering telinga terpapar suara bising, maka semakin besar risiko terhadap gangguan pendengaran permanen.
"Banyak orang terpapar pada tingkat berbahaya. Sejumlah studi menunjukkan bahwa suara bising menyebabkan stres, gangguan tidur, dan penyakit jantung,” tutupnya.
Sumber: http://kotakhitamdunia.blogspot.com/2011/12/headphone-murahan-berisiko-rusak.html#ixzz1hubmuVZ8
Ketika keadaan jalan raya sangat padat, banyak orang mengalihkan kekesalannya dari kemacetan dengan musik. Baik MP3 player maupun iPod, keduanya mampu menyembuhkan rasa kesal lewat lantunan musik yang diputar. Namun waspada, volume suara yang diatur terlalu tinggi akan berdampak buruk pada pendengaran Anda.
Dahulu, tempat kerja yang bising disalahkan sebagai penyebab kerusakan telinga. Namun para peneliti di Michigan University, Amerika Serikat, menemukan bahwa suara dari MP3 player telah mengambil alih penyebab bahaya terbesar untuk pendengaran.
Pakar kesehatan pekerja menemukan, sembilan dari 10 orang yang menggunakan transportasi umum terpapar kebisingan berlebihan melalui musik keras yang mereka dengarkan, bukan dari keadaan sekitarnya. Ini bisa jadi karena headphone murah gagal untuk menutup telinga dengan baik, menyebabkan penumpang memperbesar volume suara untuk memblokir suara bising dari lingkungan sekitar.
"Mengejutkan bahwa dua dari tiga orang mendapatkan paparan kebisingan terbesar dari musik. Saya selalu memandang tempat kerja sebagai risiko utama terhadap paparan kebisingan. Namun, penelitian ini menekankan bahwa memfokuskan perhatian hanya pada tempat kerja ternyata tidak cukup, karena ada banyak paparan kebisingan dari tempat lain,” papar Profesor Rick Neitzel, salah seorang peneliti, seperti dikutip Dailymail, Sabtu (24/12/2011).
Prof Rick menambahkan, masalah tergolong serius karena dialami sembilan dari 10 orang. Memang tidak akan dikaitkan dengan sesuatu yang menyebabkan kanker atau penyakit kronis, tapi untuk beberapa alasan, kebisingan merupakan biang masalah pendengaran, salah satu organ penting manusia.
Peneliti mengamati paparan kebisingan pada 4.500 orang di New York yang menggunakan transportasi umum dengan berbagai profesi. Mereka kebanyakan menggunakan MP3 player dan iPod selama perjalanan.
Para peneliti menemukan bahwa rata-rata pengguna angkutan umum di New York yang menghabiskan sekira 380 jam menggunakan bus dan kereta api, terkena tingkat kebisingan rata-rata 72-81 desibel.
Sebagai perbandingan, volume suara rata-rata ketika berbicara adalah 60 desibel, pada sudut jalan yang ramai adalah 80, gergaji listrik yang dioperasikan adalah 90 desibel, sedangkan bayi menangis adalah 115. Ambang batas untuk telinga sekira 125 desibel. Semakin sering telinga terpapar suara bising, maka semakin besar risiko terhadap gangguan pendengaran permanen.
"Banyak orang terpapar pada tingkat berbahaya. Sejumlah studi menunjukkan bahwa suara bising menyebabkan stres, gangguan tidur, dan penyakit jantung,” tutupnya.
Sumber: http://kotakhitamdunia.blogspot.com/2011/12/headphone-murahan-berisiko-rusak.html#ixzz1hubmuVZ8
No comments:
Post a Comment