Dadang Tunggul Sering Diusir Warganya


 
Dadang Tunggul Sering Diusir Warganya MENJADI Lurah Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara bagi Dadang Tunggul, banyak suka dukanya. Meski begitu, dia berusaha mengemban amanah ini sebaik-baiknya.
“Kekurangan adalah milik manusia, meski begitu saya akan tetap berusaha semaksimal mungkin memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dengan cara seperti itu diharapkan mereka merasa puas dengan pelayanan kami,”jelas suami dari Enita Setiawati ini.
Harapan warga Kelapa Gading Timur itu hanya satu bagaimana wilayahnya musim hujan tidak ada banjir. Pasalnya di wilayah dia pegang merupakan kawasan yang hampir setiap musim penghujan selalu terkena banjir.
Untuk mesiasatinya itu dia bersama warga bekerja bakti membersihkan saluran air. Selain itu dirinya juga setiap satu minggu sekali melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan cara melakukan fogging.         
Namun, program ini terkadang mengalami kendala karena hampir setiap rumah dan setiap hari para pemilik tidak ada di rumah hanya pembantunya saja. “Terkadang kami malah diusir dikirain mau minta sumbangan, meski begitu kami juga sadar hal itu,” jelas bapak dua anak tersebut.
Karena sulitnya melakukan hal itu, Dadag mengedarkan surat yang isinya meminta kepada warga untuk mengecek sendiri rumahnya masing-masing.
Dalam surat rekomendasi bebas jentik itu ternyata membuahkan hasil, dalam hitungan bulan kasus DBD di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dinilai tinggi takni mencapai 141 kasus pada akhir September 2009 ini turun menjadi 11 kasus.
“Selain mengedarkan surat tersebut kami juga berusaha melakukan penyemprotan di saluran-saluran air milik warga. Bahkan dari hasil edaran itu menyebutkan bahwa warga antusias melakukan pengecekan sendiri rumahnya masing-masing,” ujar mantan wakil lurah Kelapa Gading Barat ini.
Surat edaran ini kata Dadag dibawa oleh pemiliknya dan disetorkan kepada pihak kelurahan saat mereka mengurus surat-surat keterangan seperti perpanjang KTP, KK, urus nikah dan lain sebagainya.
Dari catatanya yang diketahui oleh RT/RW sempat itu juga disebutkan kalau rumahnya terbebas atau tidak dari nyamuk mematikan tersebut. (poskota)

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment