1. Thypoon (Taufan)
Sistem siklon (pusaran angin) daerah tropis yang agak kuat yang terjadi di perairan laut selatan dan Samudera Pasifik barat, disebut Thypoon. Pada 1989 silam, World Meteorological Organization (WMO) menetapkan, bahwa menurut ukuran rata-rata kekuatan angin terkuat di sekitar pusat pusaran angin daerah tropis, pusaran angin daerah tropis dibagi 4 kategori yaitu tekanan rendah tropis, badai angin tropis, badai angin tropis kuat dan Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin di bawah 8 tingkat disebut tekanan rendah tropis, 8-9 tingkat disebut badai angin tropis, 10-11 tingkat disebut badai angin tropis kuat, 12 atau di atas 12 tingkat disebut Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin 12 tingkat atau di atas 12 tingkat di sekitar pusat Australia, samudera pasifik timur, samudera atlantik disebut Thypoon.
Ditinjau dari kejadian rata-rata bertahun-tahun, Thypoon di belahan bumi utara sebagian besar terjadi pada Juli-Oktober, terutama awal Agustus, September paling sering terjadi Thypoon. Namun tahun yang tidak sama bisa berselisih cukup besar.
Meski daya perusak Thypoon tidak sehebat Tornado, namun karena dampaknya luas, maka ia digolongkan dalam urutan ke-4.
2. Tsunami
Gunung berapi bukan gunung yang menyemburkan “api”, yang disemburkannya adalah suatu zat kental bersuhu tinggi, dan zat ini disebut magma (lahar). Saat gunung berapi meletus, pemandangan akan tampak sangat menakjubkan. Karena suhunya yang tinggi, dan mendapat tekanan kuat dari kerak bumi, karena itu, jika bertemu dengan daerah yang agak tipis dan bercelah, maka laharnya akan meluncur ke permukaan dengan deras.
Terjadinya gunung berapi adalah di bawah permukaan bumi, daerah yang semakin dalam, maka suhunya juga akan semakin tinggi, di kedalaman sekitar 20 mil, tingginya suhu cukup melumerkan sebagian besar batuan. Saat batuan lumer akan mengembang dan perlu ruang yang lebih luas. Materi yang dilumerkan oleh suhu tinggi ini akan naik menelusuri celah. Saat tekanan lahar lebih besar dari tekanan batuan di permukaannya, akan meletus dan membentuk sebuah gunung berapi.
Ketika gunung berapi meletus, akan diiringi dengan gemuruh yang menggetarkan bumi, batu-batuan beterbangan, dan lahar yang bukan main panasnya menyembur deras dari bawah tanah, menelan segala yang benda di sekelilingnya, dan dalam sekejab mata, sekitar puluhan mil lingkungan tersebut diselimuti dalam sehamparan kabut tebal. Bahkan terkadang, karena letusan gunung berapi, dapat membuat tanah datar dalam sekejab membentuk sebuah gunung besar yang menjulang tinggi, seperti pembentukan gunung Kilimanjaro di dekat khatulistiwa dan gunung ke tuo pa ke xi. Terkadang, bisa juga dalam sekejab menelan segenap desa dan kota kabupaten, seperti kota Longbei misalnya.
Letusan gunung berapi yang keras bukan saja dapat menghancurkan kota kabupaten, bahkan bisa mengubah sebagian besar atau bahkan iklim sedunia. Karena itu, gunung berapi digolongkan dalam urutan pertama dan memang pantas mendapat sebutan penghancur ekstrem .
Terjadinya gunung berapi adalah di bawah permukaan bumi, daerah yang semakin dalam, maka suhunya juga akan semakin tinggi, di kedalaman sekitar 20 mil, tingginya suhu cukup melumerkan sebagian besar batuan. Saat batuan lumer akan mengembang dan perlu ruang yang lebih luas. Materi yang dilumerkan oleh suhu tinggi ini akan naik menelusuri celah. Saat tekanan lahar lebih besar dari tekanan batuan di permukaannya, akan meletus dan membentuk sebuah gunung berapi.
Ketika gunung berapi meletus, akan diiringi dengan gemuruh yang menggetarkan bumi, batu-batuan beterbangan, dan lahar yang bukan main panasnya menyembur deras dari bawah tanah, menelan segala yang benda di sekelilingnya, dan dalam sekejab mata, sekitar puluhan mil lingkungan tersebut diselimuti dalam sehamparan kabut tebal. Bahkan terkadang, karena letusan gunung berapi, dapat membuat tanah datar dalam sekejab membentuk sebuah gunung besar yang menjulang tinggi, seperti pembentukan gunung Kilimanjaro di dekat khatulistiwa dan gunung ke tuo pa ke xi. Terkadang, bisa juga dalam sekejab menelan segenap desa dan kota kabupaten, seperti kota Longbei misalnya.
Letusan gunung berapi yang keras bukan saja dapat menghancurkan kota kabupaten, bahkan bisa mengubah sebagian besar atau bahkan iklim sedunia. Karena itu, gunung berapi digolongkan dalam urutan pertama dan memang pantas mendapat sebutan penghancur ekstrem .
3. Tornado
Angin Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala menengah dari kumpulan arus kuat awan gelap yang merentang ke permukaan bumi. Saat muncul angin Tornado, kerap disertai dengan satu atau beberapa pilar awan berbentuk corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan dan menjulur ke bawah, dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun (batu es). Jika Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air ke atas, dan membentuk tiang air, berdekatan dengan awan. Jika melewati daratan, kerap akan merobohkan rumah, menumbangkan tiang listrik, bahkan menarik manusia, ternak atau benda-benda lain ke dalam pusarannya dan dibawa ketempat lain.
Angin Tornado kerap terjadi pada saat hujan disertai petir di musim panas, dan sebagian besar muncul pada sore hari hingga menjelang malam, skala terjangannya kecil, diameter Tornado umumnya berkisar antara puluhan hingga ratusan meter. Waktu berlangsungnya Tornado biasanya hanya beberapa menit, paling lama juga tidak lebih dari beberapa jam. Terjangan anginnya sangat kuat, kecepatan angin di sekitar pusat dapat mencapai 100-200 meter/jam. Daya perusaknya sangat kuat, tempat yang dilalui angin Tornado, kerap akan membuat pohon-pohon yang dilaluinya tercabut dari akarnya, menjungkir balikan mobil, menghancurkan bangunan dan sebagainya, terkadang menarik pergi manusia.
Secara umum, angin Tornado merupakan suatu Siklon (pusaran angin). Saat ia mengadakan kontak dengan permukaan bumi, diameternya berlainan dari beberapa meter hingga 1 km, namun rata-rata berkisar ratusan meter. Jangkauan dampak yang diakibatkannya, dari beberapa meter hingga puluhan kilometer bahkan ratusan kilometer, tempat yang dilaluinya akan menyapu segala macam benda. Di atas samudera, terutama di daerah tropis, jika muncul pemandangan serupa disebut Tornado laut.
Sebagian besar Tornado di belahan bumi utara berpusar berlawanan dengan jarum jam, sebaliknya di belahan bumi selatan berpusar searah jarum jam. Mekanisme yang persis terjadinya Tornado saat ini masih dalam penelitian, umumnya mengganggap berhubungan dengan aktivitas atmosfer.
Sejak dari abad ke 19, ketepatan ramalan cuaca meningkat drastis, radar cuaca dapat memprediksi angin Tornado, Thypoon (Taufan) dan berbagai badai perusak lainnya.
Meski angin Tornado merupakan angin dengan kecepatan angin tertinggi dan perusak terkuat, namun karena jangkauan perusaknya terbatas, maka hanya digolongkan dalam urutan terakhir.
4. Gunung Meletus
Gunung berapi bukan gunung yang menyemburkan “api”, yang disemburkannya adalah suatu zat kental bersuhu tinggi, dan zat ini disebut magma (lahar). Saat gunung berapi meletus, pemandangan akan tampak sangat menakjubkan. Karena suhunya yang tinggi, dan mendapat tekanan kuat dari kerak bumi, karena itu, jika bertemu dengan daerah yang agak tipis dan bercelah, maka laharnya akan meluncur ke permukaan dengan deras.
Terjadinya gunung berapi adalah di bawah permukaan bumi, daerah yang semakin dalam, maka suhunya juga akan semakin tinggi, di kedalaman sekitar 20 mil, tingginya suhu cukup melumerkan sebagian besar batuan. Saat batuan lumer akan mengembang dan perlu ruang yang lebih luas. Materi yang dilumerkan oleh suhu tinggi ini akan naik menelusuri celah. Saat tekanan lahar lebih besar dari tekanan batuan di permukaannya, akan meletus dan membentuk sebuah gunung berapi.
Ketika gunung berapi meletus, akan diiringi dengan gemuruh yang menggetarkan bumi, batu-batuan beterbangan, dan lahar yang bukan main panasnya menyembur deras dari bawah tanah, menelan segala yang benda di sekelilingnya, dan dalam sekejab mata, sekitar puluhan mil lingkungan tersebut diselimuti dalam sehamparan kabut tebal. Bahkan terkadang, karena letusan gunung berapi, dapat membuat tanah datar dalam sekejab membentuk sebuah gunung besar yang menjulang tinggi, seperti pembentukan gunung Kilimanjaro di dekat khatulistiwa dan gunung ke tuo pa ke xi. Terkadang, bisa juga dalam sekejab menelan segenap desa dan kota kabupaten, seperti kota Longbei misalnya.
Letusan gunung berapi yang keras bukan saja dapat menghancurkan kota kabupaten, bahkan bisa mengubah sebagian besar atau bahkan iklim sedunia. Karena itu, gunung berapi digolongkan dalam urutan pertama dan memang pantas mendapat sebutan penghancur ekstrem .
5. Gempa Bumi
Gempa bumi, yaitu getaran cepat litosfer. Berdasarkan sebab terjadinya gempa bumi dapat dibagi dua jenis : gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik. Gempa bumi tektonik dampaknya paling luas pada manusia. Terjadinya gempa bumi ini karena tegangan bagian dalam bumi, sehingga menyebabkan perubahan struktural bumi. Lapisan batuan dalam kerak bumi, dimana dibawah efek tegangan bumi dalam jangka panjang, akan terjadi kemiringan dan lekukan, saat tegangan bumi yang terakumulasi melampaui batas maksimum yang dapat ditahan lapisan batuan, maka akan terjadi kesalahan letak dan retakan secara tiba-tiba di daerah lapisan batuan yang lemah, sehingga energi yang terakumulasi dalam jangka waktu panjang tiba-tiba dilepaskan, dan menyebar ke 4 penjuru dalam bentuk gelombang gempa, sehingga terjadi getaran di permukaan bumi.
Dua pola penyebaran Gelombang gempa: Gelombang bujur (longitudinal) dan gelombang lintang (tranversal). Kecepatan penyebaran gelombang bujur sangat cepat, kekuatan sebarannya sangat kuat, jadi saat terjadi gempa. Pertama lebih dulu mencapai permukaan bumi, saat demikian, orang-orang yang berada di pusat gempa akan merasa terguncang. Selanjutnya gelombang lintang tiba, kemudian bumi mulai goyang, bila parah, akan mengakibatkan rumah roboh, tanah merekah, jalan raya berubah bentuk (retak).
Besar kecilnya gempa umumnya menggunakan tingkat gempa untuk menentukan skalanya. Semakin besar energi yang dilepaskan gempa, maka skalanya juga semakin tinggi. Setiap bertambah satu tingkat, maka energinya juga akan meningkat kurang lebih 30 kali lipat.
Gempa bumi adalah suatu fenomena alam yang umum. Rata-rata setiap hari di atas bumi ada gempa bumi, dan rata-rata terjadi 5 juta kali setiap tahun, di antaranya gempa bumi yang terasa kurang lebih 50.000 kali, sedang gempa keras di atas 7 pada skala richter rata-rata kurang dari 20 kali.
Gempa bumi desktruktif yang kuat dalam waktu singkat dapat merobohkan rumah, menghancurkan jembatan, waduk dan bangunan, yang secara langsung menimbulkan bencana hebat pada manusia. Bahkan dapat mengakibatkan bencana banjir, kebakaran, Tsunami, zat beracun dan dan bencana sekunder lainnya. Karena itu digolongkan dalam urutan ke-3.
Dua pola penyebaran Gelombang gempa: Gelombang bujur (longitudinal) dan gelombang lintang (tranversal). Kecepatan penyebaran gelombang bujur sangat cepat, kekuatan sebarannya sangat kuat, jadi saat terjadi gempa. Pertama lebih dulu mencapai permukaan bumi, saat demikian, orang-orang yang berada di pusat gempa akan merasa terguncang. Selanjutnya gelombang lintang tiba, kemudian bumi mulai goyang, bila parah, akan mengakibatkan rumah roboh, tanah merekah, jalan raya berubah bentuk (retak).
Besar kecilnya gempa umumnya menggunakan tingkat gempa untuk menentukan skalanya. Semakin besar energi yang dilepaskan gempa, maka skalanya juga semakin tinggi. Setiap bertambah satu tingkat, maka energinya juga akan meningkat kurang lebih 30 kali lipat.
Gempa bumi adalah suatu fenomena alam yang umum. Rata-rata setiap hari di atas bumi ada gempa bumi, dan rata-rata terjadi 5 juta kali setiap tahun, di antaranya gempa bumi yang terasa kurang lebih 50.000 kali, sedang gempa keras di atas 7 pada skala richter rata-rata kurang dari 20 kali.
Gempa bumi desktruktif yang kuat dalam waktu singkat dapat merobohkan rumah, menghancurkan jembatan, waduk dan bangunan, yang secara langsung menimbulkan bencana hebat pada manusia. Bahkan dapat mengakibatkan bencana banjir, kebakaran, Tsunami, zat beracun dan dan bencana sekunder lainnya. Karena itu digolongkan dalam urutan ke-3.
Sumber : faktabukanopini.blogspot.com
No comments:
Post a Comment