7 Rahasia Sukses Google


7 Rahasia Sukses Google

Sejak berdiri tahun 1998, Google terus
mengibarkan panji-panji kejayaan. Hingga kini, mereka masih menjadi mesin cari
paling populer di dunia meski beberapa pesaing berat muncul.

Google didirikan oleh dua anak muda, Sergey
Brin dan Larry Page. Kedua sosok pintar tersebut adalah alumnus Stanford
University, salah satu kampus paling bergengsi di dunia.

Lalu, apa sejatinya rahasia sukses Google
hingga tetap mampu meraksasa sampai sekarang? Berikut di antaranya seperti
dikutip detikINET dari Business Insider :

1. Gairah menjadi
yang terbaik

Sejak awal berdirinya, Sergey Brin dan Larry
Page ingin Google nantinya menjadi yang terbaik di bidangnya. Yakni menjadi
mesin cari nomor satu.

"Kami ingin sebanding dengan Yahoo,
Amazon, atau AOL. Kami ingin jadi nomor satu dalam market share pencarian. Dan
kami pikir kami bisa melakukannya tak lama lagi," kata Brin.

"Tidak ada alasan memasang target rendah.
Jika Anda melakukan semuanya dengan benar, Anda bisa melompat lebih tinggi
dibandingkan orang lain," ucap Brin optimistis, dalam wawancara di tahun
1999 itu.

Kedua pendiri tersebut juga menegaskan bahwa
mendapatkan banyak uang bukanlah motivasi utama mereka. Namun gairah menjadi
yang terbaik.

"Jika kami termotivasi oleh uang, kami
akan menjual perusahaan ini di masa lalu dan kami akan berwisata ke
pantai," ucap Page dalam wawancara di tahun 2006.


2. Budaya kerja
yang fun

Google berulangkali dinobatkan sebagai tempat
kerja yang paling diidamkan. Salah satu faktornya adalah suasana kerja yang
fun. Memang, kantor mereka penuh dengan warna dan berfasilitas lengkap.

"Kami berpikir banyak soal bagaimana
menjaga kultur perusahaan dan elemen yang fun. Saya tidak tahu apakah
perusahaan lain juga memikirkannya sebanyak kami," ucap Page.

"Kami menghabiskan banyak waktu untuk
membangun kantor dengan tepat. Kami suka bangunan ini karena lebih seperti
sebuah universitas ketimbang kantor pada umumnya," tambah Page.


3. Tak henti
berinovasi

Meski sudah berjaya, Google tidak lantas
tinggal diam. Mereka terus berinovasi dengan berbagai macam produk baru. Memang
sejak awal, Google sudah fokus pada inovasi.

PAda tahun 2000, jumlah pekerja Google baru
150 orang. Namun lebih dari separuhnya adalah teknisi dan yang bekerja di
bidang riset dan pengembangan (R&D).

"Kami sangat senang berinvestasi banyak
di bidang R&D. Teknisi dan R&D berhubungan erat," ucap Sergey
Brin.

Berbagai produk baru Google pun terasa
inovatif. Seperti kacamata pintar dan mobil yang bisa berjalan secara otomatis,
tidak perlu campur tangan pengemudi.


4. Produk yang
hebat tapi sederhana

Banyak pebisnis online melakukan banyak cara
agar orang tetap mengakses situs mereka lama-lama. Namun Google tidak melakukan
hal itu.

Brin dan Page ingin agar para user bisa
melakukan pencarian secepat mungkin. Karena itulah, produk mesin cari Google
terkesan sederhana dan to the point meski sejatinya sangat canggih.

"Kami ingin Anda mengunjungi Google dan
menemukan apa yang Anda inginkan dengan cepat. Dan, kami senang untuk
mengantarkan Anda ke situs lain," kata Larry Page suatu ketika.


5. Menjadikan
Google bagian hidup

Banyak orang hanya mengenal Google sebagai
mesin cari online utamanya. Begitu ingin mencari informasi tertentu, mereka
langsung mengakses Google.

"Kami bagian dari kehidupan orang
sehari-hari, seperti menggosok gigi. Mereka melakukan (pencarian online) setiap
hari kala sedang bekerja, membeli sesuatu, memutuskan apa yang dilakukan
setelah bekerja dan masih banyak lagi," kata Brin.

"Google telah diterima menjadi bagian
dari kehidupan orang banyak," imbuhnya.


6. Don't Be Evil

Don't Be Evil atau jangan menjadi jahat adalah
semboyan Google. Mereka mengakui selalu berusaha memegang semboyan tersebut.
Terlebih, Google mengontrol sangat banyak informasi.

"Mesin cari memainkan peran sangat
penting dalam kehidupan orang, menentukan informasi apa untuk Anda. Anda harus
mempercayai pihak yang melakukan hal seperti itu untuk Anda," ucap Page.

"Kami mencoba untuk mendefinisikan secara
tepat kekuatan untuk kebaikan, melakukan kebenaran dan etika. Don't be evil
sepertinya adalah cara termudah untuk merangkum hal itu," tuturnya.


7. Duet Maut

Pada akhirnya, kesuksesan Google adalah berkat
Larry Page dan Sergey Brin, kedua pendirinya. Boleh dibilang, keduanya adalah
duet maut yang membuat Google meraksasa.

Padahal pada awal pertemuan mereka di tahun
1995, mereka dikabarkan kurang akur. Mereka berjumpa pertama kali di kampus
Stanford.

Namun Brin dan Page akhirnya malah bekerjasama
mengembangkan mesin cari online. Sampai sekarang, keduanya masih menjadi bos
besar Google dengan Larry Page menjabat posisi CEO.


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment