Candi Jabung adalah candi peninggalan kerajaan Majapahit yang terletak di desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Berjarak hanya sekitar 5 km dari Kraksaan dan 500 meter dari pinggir jalan raya Surabaya - Situbondo. Dari arah Surabaya, petunjuk untuk menemukan lokasi candi adalah setelah kolam renang Jabung Tirta. 500 meter setelah kolam renang Jabung Tirta, di kanan jalan terdapat jalan kecil. Ikuti saja jalan tersebut, dan 500 meter kemudian tampak bangunan candi yg berdiri megah. Saya menyempatkan diri untuk mengunjungi candi tersebut pada pertengahan tahun 2010 dalam perjalanan dari Situbondo ke Surabaya. Foto-foto yang saya ambil bisa dilihat di thread ini.
Candi Jabung dibangun pada tahun 1354 Masehi, pada masa kebesaran kerajaan Majapahit. Dalam kitab Nagara Kertagama Candi Jabung di kunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 Masehi. Berdasar kitab Pararaton, candi ini diperkirakan dibangun untuk tempat pemakaman Bhra Gundul salah seorang keluarga raja.
Situs Candi Jabung terdiri dari dua bangunan yang terdiri atas satu bangunan utama dan satu bangunan yg lebih kecil. Yang menarik adalah material bangunan candi yang berupa batu bata merah berkualitas tinggi yang kemudian diukir dalam bentuk relief. Struktur bangunan candi yang hanya dari bata merah ini mampu bertahan ratusan tahun.
Candi utama ini terbuat dari batu merah dengan ukuran panjang 13,11 m, lebar 9,58 m dan tinggi 15,58 m. Ditinjau dari sudut arsitektur Candi Jabung sangat menarik, karena bagian tubuhnya berbentuk bulat (silinder) yang berdiri di atas bagian kaki candi bertingkat tiga berbentuk persegi. Sedangkan bagian atapnya berbentuk stupa. Letak pintu bilik candi berada disebelah barat, maka Candi Jabung menghadap ke barat.
Di sebelah Barat Daya halaman candi utama terdapat bangunan candi yang lebih kecil. Fungsinya sebagai pelengkap bangunan induk Candi Jabung. Candi ini juga terbuat dari bahan batu bata merah. Bangunan candi tersebut berukuran tiap-tiap sisi 2.55 meter dan tinggi 6 meter.
Sayangnya pengunjung tidak boleh untuk naik dan masuk ke bangunan candi. Mungkin ini demi alasan agar candi tidak cepat rusak.
Di sekitar Candi Jabung banyak sekali dijumpai pohon maja dengan buahnya yang berwarna hijau, berukuran sebesar melon, dan rasanya yang pahit. Jadi teringat asal-usul dan arti nama Majapahit, yaitu buah maja yang pahit.
Di lokasi Candi Jabung, pengunjung bisa mengetahui sejarah seluk beluk Candi Jabung dari informasi yang terpampang di papan informasi di depan candi. Dijelaskan bahwa pada tahun 1978, kondisi candi tampak tak terurus, seluruh bangunan ditumbuhi pohon dan rumput liar. Baru pada tahun 1980 Pemkab Probolinggo melakukan pemugaran umtuk merenovasi dan menggantikan bagian yang rusak. Baru pada tahun 1987 setelah pemugaran selesai, Candi Jabung sedah bisa dinikmati wisatawan.
Saat ini, tidak ada tarif resmi atau tiket masuk untuk mengunjungi candi. Pengunjung yang datang bisa langsung masuk ke halaman candi setelah sebelumnya melapor kepada petugas yang menjaga lokasi candi dan mengisi buku tamu. Para kaskuser yg sedang melakukan perjalanan dari Surabaya ke arah Banyuwangi atau sebaliknya bisa menyempatkan diri untuk singgah sebentar ke candi ini. Menikmati keindahan candi dan melihat bukti kebesaran bangsa Indonesia di masa lampau.
| Sumber |
No comments:
Post a Comment