Nenek 'Sniper' dari India -
"Saya ingin melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain dalam kehidupan saya. Dan saya ingin memperlihatkan kemampuan saya kepada orang lain," kata Tomar seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu, 25 Maret 2012.
Menurut Tomar, saat pertama kali memegang pistol dia merasa begitu nyaman dan sama sekali tidak merasa takut. Bahkan, dia langsung jatuh cinta dengan senjata mematikan itu.
"Begitu saya memegang pistol untuk pertama kalinya, saya langsung terpikat," ucapnya.
Tomar berkisah, 10 tahun lalu ketika menemani salah satu cucunya ke sebuah klub menembak untuk latihan, dia mulai tertarik untuk ikut berlatih. Tomar pun diterima dengan tangan terbuka untuk berlatih di klub itu. Dan dia membuat pelatih di klub itu terkejut akan kemampuannya.
"Awalnya saya hanya mendukung cucu, tapi saya justru sangat menikmatinya dan bergairah. Pelatih sangat takjub dengan kemampuan saya. Dan saya pun rutin pergi ke klub setiap pekan," ujarnya penuh semangat.
Namun, tak semua orang langsung yakin dengan kemampuannya menembak. Usianya yang sudah tidak muda lagi, membuat orang-orang di sekitarnya memandang sebelah mata akan kemahirannya menembak. Toh, Tomar tak ambil pusing.
"Sekarang saya bisa menunjukkan kepada semua orang, walau sudah tua, saya bisa. Jika fokus, kamu bisa melakukan apapun," ujarnya penuh keyakinan.
Sang pelatih, Farooq Pathan, juga memuji kemampuan Tomar yang dianggapnya luar biasa. Menurut Pathan, dia terkejut karena ada nenek yang begitu hebat menembak.
"Dia membuat pria tak percaya diri dan berusaha menghindarinya karena takut dipermalukan. Dia memiliki kemampuan luar biasa, tangannya stabil dan matanya tajam," ujarnya.
Tomar pun menjadi kebanggaan India. Dia kini menjadi aset tak ternilai bagi negara tersebut. Tomar sudah memenangkan 25 gelar nasional menembak. Bahkan, kata Tomar dengan bangga, dia pernah mengalahkan seorang perwira polisi India.
Saat ini, Tomar diyakini merupakan seorang penembak jitu tertua di dunia. Sehari-hari, dia tak pernah ketinggalan membawa pistol seharga £1.200 atau sekitar Rp17,4 juta.
Tomar memang perkasa saat mengokang senapan. Toh demikian, dia tidak melupakan tugasnya sebagai seorang wanita dan ibu. Dia tetap memasak, membersihkan rumah, dan merawat anak-anak dan cucunya. Dia juga tak pernah lupa membuatkan makan malam untuk seluruh keluarganya.
Jejak Tomar diikuti salah satu putrinya, Seema, yang juga menjadi seorang penembak jitu. Dia tercatat memenangkan medali di kejuaraan menembak dunia. (kd)
http://kliping-dunia.blogspot.com
No comments:
Post a Comment