Akibat Krisis di Suriah, Ibu Negara Belanja lewat Internet - Harian Analisa

Akibat Krisis di Suriah, Ibu Negara Belanja lewat Internet
int
KEBOCORAN surat elektronik (email) ternyata tidak hanya terjadi pada akun pribadi milik Presiden Suriah Bashar al-Assad, namun juga email istrinya Asma al-Assad.
Bocornya percakapan Asma dengan sejumlah pihak ini mengungkapkan sejumlah fakta mengejutkan.

Asma yang selama ini dikenal gemar menjalani hidup mewah, ternyata tetap mempertahankan gaya hidupnya itu kendati krisis politik yang melanda Suriah telah menewaskan ribuan rakyat di negaranya.

Menurut isi percakapan via email yang berhasil didokumentasikan oleh pihak oposisi Suriah, Asma diketahui telah menghabiskan ribuan dolar untuk berbelanja berbagai barang bermerek secara online.

"Dia memesan sebuah kalung buatan Paris kepada sepupunya, lengkap dengan batu-batuan, berlian serta emas putih. Ketika dikabarkan pesanannya itu akan datang terlambat, Asma mengatakan hal itu tidak masalah karena semuanya dalam kondisi baik-baik saja," ungkap koran The Guardian yang mengutip isi email tersebut pada Kamis, (15/3).

Tidak hanya itu yang dilakukan Asma di tengah penderitaan yang dihadapi rakyat Suriah akibat kekurangan pangan dan kesulitan lainnya akibat konflik.

Asma dikabarkan menghabiskan 10.000 dolar atau sekira Rp91 juta (Rp9.165) untuk sekedar membeli lilin serta meja buatan Prancis.

Pihak oposisi Suriah sendiri mengklaim mereka memiliki sekira 3.000 dokumen lainnnya yang berisikan berbagai percakapan yang dilakukan Presiden Assad dan istrinya Asma al-Assad. Ribuan dokumen percakapan tersebut dikumpulkan sejak Juni 2011 hingga awal Pebruari 2012.

Saran

Melalui salah satu email disebutkan Assad mendapatkan saran dari Iran terkait dengan penanganan pemberontakan oleh pihak oposisi terhadap pemerintahannya.

Selain itu dalam dokumen itu juga disebutkan, Assad telah mendapat penjelasan secara rinci terkait dengan keberadaan jurnalis asing di distrik Baba Amr di Kota Homs.

Presiden Assad juga menerima saran dari Hussein Mortada, yakni seorang pengusaha berpengaruh dari Lebanon.

Hussein Mortada diketahui memiliki hubungan yang erat dengan Iran.

Mortada mendesak Assad untuk berhenti menyalahkan Al Qaeda atas iniden bom mobil yang terjadi di Damaskus, sehari sebelum tim pemantau Liga Arab mendatangi negara itu.

"Itu bukan kepentingan kita untuk menyalahkan Al Qaeda atas serangan itu. Karena dengan mengklaim pelaku pengeboman adalah Al Qaeda makan itu akan mendatangkan keuntungan bagi Amerika Serikat dan oposisi Suriah," tutur salah satu isi email tadi.

Dalam isi surat elektronik lainnya Mortada menyarankan agar Presiden Assad melakukan kontrol ketat atas berbagai fasilitas publik, dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 21.00 untuk mencegah berkumpulnya pihak oposisi dalam rangka menggalang kekuatan.


sumber analisa.co.id

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment