Indonesia Akan Membeli Pesawat Tempur Canggih EUROFIGHTER

         Sebenarnya kita sudah tidak asing dengan berita gosip, apalagi sekarang banyak media baik cetak, televisi, maupun elektronik yang secara khusus membahas soal gossip, benar atau tidak itu urusan belakangan, yang penting heboh duluan. Nah biasanya saya tidak pernah mengikuti hal-hal yang berbau gosip, soalnya ya itu tadi, kebenaran berita jelas tidak dapat dipertanggung jawabkan, selain itu saya juga tidak mengikuti isi beritanya yang membahas kehidupan pribadi para selebritis. Tapi, kali ini ada pengecualian, soalnya isi gosipnya sangat menarik perhatian  cukup menghebohkan walaupun benar atau tidaknya tentu belum dapat dipertanggung jawabkan.

Terdapat beberapa refrensi dari media elektronik yang menjadi sumber dari gosip yang akan saya bahas. Salah satunya saya ambil dari Koran Online Kompas tertanggal 10 Maret 2011, dengan judul “Britain in Eurofighter Talks with Indonesia”. Yang lebih heboh lagi disebut adanya kemungkinan untuk membeli hingga 24 Pesawat Tempur (2 Squadron) dengan nilai pembelian hingga 5 Milyar Pound. Jika gosip ini menjadi nyata, TNI AU akan kembali ke masa kejayaanya di tahun 60’an, bayangkan pesawat-pesawat terganas seperti Sukhoi 30/27 Sk/MK/SKM/MKII, F-16 Block 32, ditambah dengan Eorofighter Typhoon, serta KFX memenuhi hanggar-hanggar Lanud TNI. Daya tangkal ? Jangan ditanya, karena kawanan monster udara tersebut dilengkapi kemampuan untuk bertempur dari jarak jauh, serta puluhan jenis munisi presisis untuk melibas sasaran di darat.

Siapa Sih Eurofighter Typhoon ?
Nama Eurofighter memang masih terdengar asing bagi kebanyakan masyarakat awam, di Indonesia nampaknya hanya pesawat tempur F-16 dan Sukhoi 27/30 yang kerap mejadi sorotan publik. Tentu saja ceritanya lain lagi bagi TNI AU, karena sebelum Sukhoi-27/30 SKM/MK II datang ke tanah air, TNI AU sempat memasukan Eurofighter Typhoon ke dalam daftar “permintaan belanja”, tetapi hal tersebut tidak terwujud menjadi kenyataan, salah satu penyebabnya karena memang harga jual per unit Eurofighter Typhoon lebih mahal dibandingkan Sukhoi-27/30 SKM/MKM.

Eurofighter sendiri merupakan pesawat tempur multi fungsi, kelasnya mungkin dapat disetarakan dengan keluarga SU-27 Flanker dari Russia atau keluarga F-15 Eagle dari Amerika Serikat. Proyek pembuatan Eurofighter sendiri diawali sejak tahun 1971. Pada awalnya proyek Eurofighter merupakan proyek kerja bareng antara Inggris, Itali, Jerman, Spanyol, dan Perancis untuk membuat pesawat tempur. Pada tahun 1985 Perancis meninggalkan proyek tersebut, dan memutuskan untuk membangun pesawat tempurnya sendiri. Pada Tahun 1994 akhirnya Eurofighter Typhoon melaksanakan penerbangan pertamanya di Bavaria, Jerman.

Jika kita melihat spesifikasi teknisnya maka dapat disimpulkan bahwa pesawat ini merupakan salah satu yang tercanggih di kelasnya. Sebagai dapur pacu, dua mesin Eurojet EJ200, yang dapat melesatkan pesawat ini hingga mencapai Mach 2. Selain itu Eurofighter juga mampu melakukan terbang diatas kecepatan suara, dengan membawa persenjataan, dan secara konstan tanpa menggunakan afterburner (super cruise). Untuk perangkat elektronik pencari lawan, Eurofighter dibekali Radar Euroradar CAPTOR, yang dapat memandu rudal jarak jauh diluar jarak visual (Beyond Visual Range Air To Air Missile), serta berbagai senjata untuk menyerang sasaran di darat. Selain itu Eurofighter juga dilengkapi Infra Red Search And Track System seperti pada keluarga Su-27 Flanker, sehingga Eurofighter dapat memandu misilnya tanpa menggunakan radar. Kemampuan manuvernya pun terbilang luar biasa, hal tersebut terbukti pada latihan gabungan Indra-Dhanush exercise antara AU India dan inggris. Pada latihan melalui antisipasi dan persiapan oleh pihak AU Inggris, Pesawat tempur Eurofighter dapat mengimbangi manuver SU-30 MKI milik India.

Apa Benar TNI AU Akan Mengakuisisi Eurofighter ?
Seperti yang saya, sebutkan di awal, berita ini belum mendapat konfirmasi, sehingga validitasnya belum dapat diketahui. Yang jelas harga yang dipatok untuk mengakuisisi Eurofighter terbilang cukup mahal, harga perunitnya (Untuk Versi Tranche 3a) diperkirakan sekitar 90 Juta dollar, apalagi jika kita membeli sistem utuh (termasuk biaya latih pilot dan spare part) harganya bisa mencapai 120 juta dollar. Hal tersebut mungkin akan memberikan pertimbangan tersendiri bagi para penentu kebijakan. Namun jika kita melihat kemampuan pesawat ini, tentu saja pesawat ini dapat menjadi taring yang luar biasa tajam bagi TNI AU, terlebih lagi jika pesawat ini akan menganti tugas pesawat pencegat F-5E/F Tiger II yang akan segara memasuki masa pensiun.

Untuk masalah embargo, memang Inggris adalah salah satu negara yang cukup galak dengan ancaman embargonya, namun harusnya Kemenhan dapat melakukan negosiasi yang dapat mnguntungkan TNI AU, terlebih lagi pasar Eurofighter semakin menipis, di timur tengah Amerika dengan agresif menawarkan F-35, di Asia Russia dan China hampir mendominasi pasar pesawat tempur. Maka jika kita dapat memainkan kartu dengan baik, bukan hal yang mustahil kita bisa mendapatkan Eurofighter dengan syarat dan kondisi yang justru menguntungkan kita, patut di ingat pembeli adalah raja. Selain itu jika dipikir-pikir, sebenarnya tidak ada kondisi yang bisa membuat alutsista bersih dari embargo, bahkan apabila kita membuat alutsista itu sendiri. Mengapa bisa begitu ? yah jelas, Alutsista itu bukan seperti motor bebek, terdapat ribuan komponen yang dibuat oleh berbagai negara. Ambil contoh CN-235 MPA, pesawat patroli maritim buatan PTDI, walau pesawat tersebut dibuat di hanggar PTDI, tetap saja avionik, mesin, dan radar di impor dari Amerika Serikat, mau buat sendiri ? Wuiiih, Cina saja butuh empat dekade agar bisa seperti itu, apalagi kita negara yang tidak pernah menjadikan riset dan pengembangan teknologi menjadi suatu prioritas.

Lalu sebaiknya bagaimana ? yah jelas sesuaikan dengan kondisi lapangan, jika berdasarkan berbagai pertimbangan kondisinya sesuai, dan memang dapat diwujudkan, mengapa tidak ?

Sumber:
http://www.airforce-technology.com/projects/ef2000/
http://en.wikipedia.org/wiki/Eurofighter_Typhoon
http://english.kompas.com/read/2011/03/10/10174149/Britain.in.Eurofighter.Talks.with.Indonesia
http://nak4michi.blogspot.com/2011/03/indonesia-akan-membeli-pesawat-tempur.html

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment