Pria satu ini alergi dengan pekerjaannya. Setiap ia bekerja, selalu saja bersin-bersin. Namun saking cintanya dengan pekerjaannya itu, pria tersebut tak ingin pindah profesi.
Salih Saruhan, yang berprofesi sebagai tukang cukur selalu bersin setiap kali memotong rambut orang. Matanya juga gatal dan hidungnya tersumbat. Meski alergi, pria berusia 21 tahun itu menolak berganti pekerjaan. Tukang cukur Turki tersebut tidak bisa membayangkan jika harus mengerjakan pekerjaan lain. Untuk itu, ia rela berjuang dengan terus menyemprotkan hidungnya dan mengonsumsi dua tablet antihistamin setiap harinya.
"Saya beruntung, saya benar-benar menikmati apa yang saya lakukan sehingga saya tidak akan membiarkan pilek menghentikan saya," ujar Saruhan "
"Saya akhirnya menemukan sesuatu yang saya suka, tapi saya akhirnya menjadi alergi terhadapnya".
Masalah yang mendera Saruhan diperkirakan muncul ketika ia bernapas dan partikel kecil dari rambut berterbangan di udara setelah dipotong.
Salih Saruhan mulai menderita pilek-pilek selama latihan hairdressing, saat itu kota sedang dingin. Ia tidak pernah membayangkan bakal alergi dengan pekerjaannya yang digelutinya setiap hari. "Hidungku tersumbat dan mataku benar-benar gatal".
"Saya meninggalkan salon dan sinus saya dibersihkan, mataku secara bertahap mulai mereda".
"Dokter mengatakan kepada saya bahwa seseorang benar-benar tidak biasa memiliki reaksi alergi dengan rambut manusia, karena biasanya bulu hewan atau bulu yang mempengaruhi orang-orang".
"Saya telah diresepkan obat-obatan yang berbeda dan tapi obatnya benar-benar tidak bekerja.
"Saya hanya mencoba untuk hidup dengan itu."
Semua jenis rambut memang membuat alerginya kumat, tapi Saruhan mengungkapkan, kondisinya akan semakin memburuk jika ia memotong rambut keriting."Saya selalu mengalami serangan yang benar-benar buruk ketika saya telah memotong rambut keriting. Ini menjadi sedikit gangguan, tapi itu tidak mempengaruhi cara saya memotong,"tambahnya.
Saruhan ketahuan alergi rambut pada dua tahun lalu, ketika ia mendaftarkan diri pada kursus 10 minggu secara intensif di London. Selama pelatihan, Saruhan mengetahui bahwa ia alergi dengan tempat kerja yang membuat matanya gatal-gatal dan bersin.
Gurunya menyarankan Saruhan mendatangi seorang profesional, tapi ia membuat dokter bingung karena mereka belum pernah mendengar seseorang yang alergi terhadap rambut manusia.
Saruhan saat bekerja berusaha meyakinkan pelanggannya bahwa kondisinya itu tidak menular dan hidungnya tidak akan menets, meskipun ia harus sering membuang ingus setiap saat untuk melawan gejalanya.
Orang yang alergi biasanya tubuhnya akan bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang dianggap tubuh asing dan berbahaya. Saat itu kekebalan tubuh seseorang gagal sehingga menjadi hipersensitif saat bereaksi dengan pemicunya. Padahal pada orang yang tidak bersifat atopik hal itu tidak mengganggu mereka.
sumber
No comments:
Post a Comment