Analis Gene Munster dari lembaga riset Piper Jaffray kembali membuat prediksi menghebohkan. Munster menyebutkan bahwa Apple bakal merilis iPhone murah dua tahun mendatang.
Perkiraan Munster ini didasari pada terus berkembangnya penguasaan pasar Apple di pasar berkembang seperti Rusia, India, Brazil dan China atau yang dikenal sebagai area BRIC. Harga iPhone murah tersebut ada di kisaran $200 per unit non-subsidi. Untuk saat ini harga iPhone masih tergolong mahal karena masih mendapatkan subsidi dari opsel.
Munster menyebut para opsel rekanan Apple menggelontorkan banyak uang untuk bisa menjual iPhone. Itu karena mereka harus membayari dulu iPhone yang dibeli konsumen dan laba didapat dari langganan data selama dua tahun. Di lain sisi, para pesaing Apple terus memproduksi smartphone murah dengan spesifikasi tak kalah dari iPhone. Android smartphone, misalnya, dengan harga murah akhirnya mampu menguasai 90% pangsa pasar China.
Perkiraan Munster ini didasari pada terus berkembangnya penguasaan pasar Apple di pasar berkembang seperti Rusia, India, Brazil dan China atau yang dikenal sebagai area BRIC. Harga iPhone murah tersebut ada di kisaran $200 per unit non-subsidi. Untuk saat ini harga iPhone masih tergolong mahal karena masih mendapatkan subsidi dari opsel.
Munster menyebut para opsel rekanan Apple menggelontorkan banyak uang untuk bisa menjual iPhone. Itu karena mereka harus membayari dulu iPhone yang dibeli konsumen dan laba didapat dari langganan data selama dua tahun. Di lain sisi, para pesaing Apple terus memproduksi smartphone murah dengan spesifikasi tak kalah dari iPhone. Android smartphone, misalnya, dengan harga murah akhirnya mampu menguasai 90% pangsa pasar China.
Pengguna sub-iPhone sangat tinggi terutama di Amerika dan Eropa tetapi yang membeli iPhone non-subsidi juga tercatat cukup besar, terutama di negara-negara pasar berkembang:
- India: 658 juta
- China: 622 juta
- Pakistan: 116 juta
- Russia: 102 juta
- Nigeria: 89 juta
- Japan: 69 juta
- India: 658 juta
- China: 622 juta
- Pakistan: 116 juta
- Russia: 102 juta
- Nigeria: 89 juta
- Japan: 69 juta
Menurut Munster, iPhone bersubsidi adalah masalah terbesar yang ada saat ini dan Apple ingin mencari jalan keluarnya. Satu-satunya jalan keluar itu adalah dengan merilis non-sub iPhone yang harganya jauh lebih murah. Kapan? Barangkali di akhir 2014…
Artikel Terkait berita ,Technology
- Irwansyah dan Zaskia cuma mampir di Rumah Rafi
- Rafi Ahmad hanya mengkonsumsi dan tidak terlibat jaringan
- Wanda Hamidah Anggota DPRD DKI dari PAN Diciduk Saat Pesta Narkoba
- Raffi Ahmad dan Wanda Hamidah Jadi Trending Topikc Twitter
- Artis yang tertangkap BNN bersama Rafi Ahmad
- Rafi tidak tampil di dahsyat karena keciduk BNN
- Google Fiber, Apakah Itu?
- iPhone Murah? Dua Tahun Lagi!
- Benarkah Dunia Akan Kiamat Bulan Depan? Mari Kita Tanya NASA
- Inilah 7 Masalah Serius di Android 4.2
- (Humor) Walmart Tawarkan Smartphone Gabungan Antara Galaxy S III Dengan Lumia 920
- Irwansyah & Zaskia Sungkar Marah Saat Ditangkap BNN Di Rumah Raffi Ahmad
- Yuni Shara Gelengkan Kepala Ketika Ditanya Soal Penangkapan Raffi Ahmad
- Jokowi disebut BBC sebagi Obama dari Jakarta
- Raffi Ahmad seing mengadakan pesta dirumahnya
- Foto Kediaman Penangkapan Raffi Ahmad
- Raffi Ahmad, Wandah Hamidah, Zaskia Sungkar dan Irwansyah akan menjalani Tes Darah
- Lima Orang sudah Positif Menggunakan, Rafi Ahmad Tidak Termasuk
- Luna Maya bantah ditangkap bersama Raffi Ahmad
- Kronologi penangkapan Raffi Ahmad menurut Ketua RT setempat
No comments:
Post a Comment