Cerita Dewasa : Pacar Pak Polisi Hamil – Ada-ada saja ulah oknum polisi di Kalteng ini. Sementara bos-bosnya di Pusat punya rekening gendut, dia malah bikin gendut perut anak orang. Celakanya Briptu Kamhadi, 27 (bukan nama sebenarnya), ini tak mau tanggungjawab, sehingga terpaksa dibawa ke sidang Propam Polda Kalteng.
Tak pandang lelaki sipil maupun polisi, semuanya tertarik pada perempuan cantik. Jika statusnya masih bujangan, itu peluang untuk bisa mendapatkannya. Tapi celakanya, sudah punya keluarga pun banyak lelaki yang ngudak-udak perempuan cantik. Lalu dia dengan enaknya mengaku bujangan, perjaka tingting. Setelah sigadis kadung bertekuk lutut dan berbuka paha, baru ketahuan aslinya dia. Lelaki yang ngaku perjaka tingting itu ternyata sudah biasa tingkrang-tingkring (baca: sudah beristri).
Ini juga kisah lelaki serakah dalam hal perempuan. Briptu Kamhadi yang bertugas di Polda Kalimantan Tengah, sesungguhnya sudah memiliki istri. Tapi saat kenal dengan gadis Suwendah, 20(bukan nama sebenarnya), pendulumnya kontak juga. Tahu sendiri, gadis Kalimantan Tengah kan cantik-cantik dan putih. Nah, Briptu Kamhadi begitu kenal Suwendah, langsung pengin ngajak begituan. Lupa deh dia dengan keluarganya di rumah.
Kepada Suwendah pun dia mengaku sebagai perjaka tingting, yang siap ditest dengkulnya, keropos atau tidak. Karena sigadis sendiri juga sudah tertarik pada pandangan pertama, mana mungkin sampai “uji materi” sejauh itu. Dia menganggap Briptu Kamhadi ini juga termasuk polisi jujur, seperti juga mantan Kapolri Hugeng Iman Santosa, atau polisi tidur di jalan dekat rumahnya.
Asmara keduanya terus berkembang. Suwendah ingin diambil sebagai istri, sedangkan oknum polisi ini pengin menjajal dulu. Kaco! Gadis orang disamakan dengan barang bukti narkotika. Kalau narkotika, untuk mengetahui keasliannya, biasa oleh polisi dicicipi dulu barang sedikit. Lha kalau Foto SMA Bugil, “dicicipi” barang sedikit lama-lama ya nihil (masuk semua, istilah dalam absen murid SD – Red).
Hanya dengan janji, bila sampai hamil Briptu Kamhadi akan bertanggungjawab, Suwendah menyerahkan asset nasionalnya yang sangat berharga itu. Begitulah yang terjadi, mereka hari-hari selanjutnya terus begituan sebagaimana maunya. Entah sudah berapa kali berbuat, tahu-tahu perut Suwendah pun menggelembung. Seperti lazimnya, dia pun segera menuntut tanggungjawab Kamhadi.
Akan tetapi rupanya Briptu Kamhadi ingkar janji. Apapun resikonya, dia tak mau tanggungjawab. Kalau rekening gendut perwira Polri, Kapolri pun akan melindungi dalam arti akan tetap merahasiakan sesuai UU Perbankan. Tapi kalau polisi bikin gendut perut gadis orang, mana mungkin Mabes Polri mau cawe-cawe? Makanya oknum polisi ini akhirnya main petak umpet saja. Pernah memang mau diselesaikan oleh orangtua Kamhadi. Nyatanya, sampai bayi itu lahir dalam usia 3 bulan, Kamhadi tak tersentuh.
Yang ingkar janji boleh saja main petak umpet, tapi Suwendah terus menuntut haknya. Akhirnya dia mengadu ke Propam Polda Kalimantan Tengah, dan kini kasusnya tengah disidangkan. Karena Kamhadi sudah punya istri, kini dia tak berselera lagi ngotot jadi istrinya. Yang penting lewat sidang ini Suwendah ingin oknum polisi tersebut diberi pelajaran. Dia harus dipecat dari dinas kepolisian karena telah menghamili anak orang tanpa mau tanggungjawab.
No comments:
Post a Comment