Cerita Dewasa Di WC Pasar - MAU selingkuh tapi modal cekak, ya begitulah pada akhirnya. Tak punya duit untuk boking hotel, Wagiran – Kamtini nekad berpacu dalam Nafsu birahi sambil “jumeneng” (berdiri) di WC Umum pasar. Namun sial, di kala sedang seru-serunya tahu-tahu digerebek polisi Polres Gunung Kidul. Mati awak mami!
Yang benar sih, punya duit atawa tidak, tidak usahlah berbuat selingkuh. Toh di rumah sudah punya pasangan masing-masing.Tinggal apa yang menjadi kebutuhan dan libidonya, disalurkan pada tempat yang benar. Bukankah ini bagian dari sunah rosul, sekaligus perilaku yang halalan tayiban wa asyikan?
Tetapi yang namanya setan, mana mau cara-cara resmi model begitu. Maunya mereka, biarlah orang begituan tidak pada tempat semustinya. Sebab terget dan program kerja sejak Nabi Adam dulu, menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat. Maka lelaki macam Wagiran, 40, ketika naksir pada sesama pedagang wanita, Kamtini, 34, langsung disemangati. “Cepetan saja Bleh, mumpung dianya mau. Saya kalau bukan setan, wis tak nggo dhewe (saya pakai sendiri),” kata iblis.
Sebenarnya sudah lama Wagiran yang juga jadi pedagang di Pasar Argosari ini mengincar Kamtini. Tapi selama ini hanya wani-wani angas (agak takut-takut), karena khawatir ajakan koalisi ini tak bersambut. Tapi setelah diberi petunjuk bapak setan, atau bapak setan memberi petunjuk, dia merasa dapat peluru tambahan untuk menyerbu, paling tidak “serangan umum” non 1 Maret 1949.
Maka seperti yang terjadi beberapa hari lalu, begitu sudah dapat restu setan selaku ketua dewan pembina permesuman, dia mulai main mata dengan Kamtini. Ternyata wanita itu juga memberi respon, bahkan kemudian kode-kodean. Maunya keduanya, kalau sudah siap koalisi musti dilanjutkan dengan “eksekusi”.
Tapi anehnya, mereka tak berpikir mencari losmen atau hotel, justru mau cari praktisnya saja. Keduanya lalu pergi ke WC umum dengan pura-pura mau buang air. Dalam kondisi kebelet, mencari kenikmatan sesaat di tempat jorok agaknya bukanlah masalah.
Namun sial, di kala Kamtini – Wagiran sedang berpacu dalam birahi sambil “jumenengan” (berdiri), tahu-tahu diintip orang. Masalahnya, seorang pembantu pemilik kios mendengar suara aneh di salah satu WC. Ada desahan, ada rintihan. Begitu dilihat apa yang ada di dalam, jabang bayiiiiik……; orang tengah berbuat mesum. Diapun lapor ke Satpam Pasar dan diteruskan ke polisi.
Polisi segera tiba, dan Wagiran – Kamtini terperanjat bukan buatan saat pintu WC-nya dibukan paksa petugas. Meski masih nanggung dan nggantung, lelaki dari Desa Karangawen Girisubo ini tak bisa menolak ketika digelandang ke Polsek untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Begitu juga perempuannya yang warga Desa Purwodadi Kecamatan Tepus, hanya tertunduk malu saat diperiksa di kantor polisi.
Wah, urusan kemaluan bikin malu keluarga.
No comments:
Post a Comment