Sexsomnia, Penyakit Seksual Terlangka - sexsomnia adalah salah satu bentuk non-rapid eye movement (NREM) parasomnia, mirip keadaan tidur-berjalan. mereka yang memiliki sexsomnia akan melakukan tindakan sex ketika sedang tidur, seperti masturbasi, making-love dkk. ketika bangun, penderitanya tidak akan ingat apapun tentang kegiatan tersebut.
Dampak akan hal ini, bergantung pada masing2 orang. Bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, bisa pula menjadi sesuatu yang destruktif. Para penderitanya tidak akan bisa mengontrol tindakannya ketika tidur, dapat menimbulkan penyesalan, malu atau bersalah akan tindakan tersebut.
Kelainan tidur ini dapat terjadi pada pria maupun wanita.
penyebabnya mirip penyebab gangguan tidur lainnya, tidur-berjalan, mengompol, mimpi buruk, pencetusnya dapat berupa stress, kurangnya tidur dan konsumsi alkohol dan obat2an berlebihan.
Pada penelitian di Toronto, kejadian sexsomnia sekitar 7,6 percent. Lebih 'umum' dibanding yang diperkirakan.
Contoh khasus sexsomnia seperti yang dialami oleh Pria 27 tahun asal swedia. Kondisi yang disebut ‘sexsomnia’ ini membuat pria itu melakukan hubungan badan dengan seorang wanita pada Juni tahun lalu di desa Vilhelmina. Para penyidik sendiri heran saat mendengar pria ini mengaku sedang tidur saat kejadian itu terjadi.
Menurut keterangan korban, sebelum diperkosa, pria ini pingsan di bar karena banyak minum alkohol. Kemudian, ia mulai berhubungan badan dengannya. Para penyidik menyatakan pria ini bersalah karena wanita ini dinilai tak berdaya saat insiden terjadi.
Sang tersangka menolak aksi itu dilakukannya secara sengaja dan ia mengaku tak bersalah dan tak mengetahuinya. “Saya terbangun karena wanita ini mendorong saya dan bertanya, ‘apa kamu sudah bangun’,” katanya seperti dikutip DM.
Tak hanya itu, pria ini juga mengaku ini bukan kejadian pertama ia melakukan hubungan badan tanpa sepengetahuannya. Mantan pacar pria ini mengaku, kalau pacarnya sering terbangun di pagi hari di mana malam sebelumnya ia melakukan ML saat sedang tidur.
Sexsomnia sendiri pertama diidentifikasi pada 1990an. “Serupa anak-anak yang sering mengalami teror di malam hari, orang dewasa juga mengalaminya. Bedanya, orang dewasa akan terstimulasi secara seksual dengan mudah," jelas profesor syaraf Matthew Walker di Nospital for Neurology and Neurosurgary di London, Inggris.
Ini berbeda dari mimpi berhubungan badan, ini benar-benar perilaku seksual sembari tidur, tutupnya
http://kliping-dunia.blogspot.com
No comments:
Post a Comment