Berbanding terbalik dengan keadaan mental ibu yang tidak konsisten, mengakibatkan perkembangan bayi menjadi melambat, baik itu keadaan mental ibu yang mengalami depresi hanya di saat kehamilan maupun yang mengalami depresi hanya setelah kelahiran.
Ketidak konsisten keadaan mental ibu inilah baik saat hamil maupun setelah melahirkan, tetap mampu mempengaruhi sang bayi. Karena bayi mempunyai sensitifitas tinggi berhubungan dengan sang ibu. Sehingga konsistensi mental sang ibu menjadi penting dalam pembelajaran hidup dan kesejahteraan bayi selanjutnya.
Namun demikian, menurut peneliti, Curt A. Sandman, mengemukakan bahwa hasil ini tidak berarti menganjurkan membiarkan ibu yang sedang mengalami depresi saat kehamilan berlarut hingga bayi telah lahir. “Ada sebuah pendekatan yang lebih masuk akal dalam mengobati wanita yang mengalami depresi sebelum kelahiran.” ungkapnya dilansir USA Todaysumber klikdokter
No comments:
Post a Comment