Ngobrol dan SMS-an Paling Ganggu Konsentrasi Pejalan Kaki

Risiko cedera akibat kecelakaan juga bisa menimpa para pejalan kaki, khususnya saat tiba-tiba kehilangan konsentrasi. Hilangnya konsentrasi bisa dipicu banyak hal, termasuk karena ngobrol atau mengetik SMS dengan ponsel saat berjalan.

http://www.hersutah.com/sites/hersutah.com/files/imagecache/630x630box/2011/03/07/story-08-texting-while-walking-horiz-1423.jpg


Sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Gait & Posture menunjukkan, para pejalan kaki rentan kehilangan konsentrasi jika sambil melakukan aktivitas tertentu saat berjalan. Ngobrol dan mengetik pesan pendek atau SMS (Short Message Service) paling merusak konsentrasi.

Pengamatan terhadap 20-an partisipan menunjukkan efek dari melakukan kedua aktivitas tersebut saat berjalan cukup mengkhawatirkan. Saat sambil ngobrol, pejalan kaki kehilangan 33 persen kecepatannya sedangkan saat sambil mengetik SMS kecepatannya turun 16 persen.

http://cdn.physorg.com/newman/gfx/news/hires/techfirmsaim.jpg


Sepintas, melambatnya kecepatan berjalan kaki tidak akan terlalu serius dampaknya selain cuma mengganggu pejalan kaki lain di belakangnya. Namun kondisi ini juga menunjukkan kewaspadaan yang menurun, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu maka respons pejalan kaki juga melambat.

Berkurangnya konsentrasi saat melakukan kedua aktivitas tersebut juga ditunjukkan dengan seberapa sering para pejalan kaki salah arah. Sambil ngobrol, pejalan kaki 61 persen lebih sering melenceng dari tujuan yang sebenarnya sedangkan saat sambil berkirim SMS angkanya 13 persen.

http://siliconangle.com/files/2011/10/texting-while-walking.jpg


Menurut para peneliti, berkurangnya konsentrasi para pejalan kaki saat melakukan aktivitas lain dipengaruhi oleh 2 fungsi otak yakni memori kerja dan pemusatan perhatian. Kedua fungsi ini harus dibagi untuk melakukan aktivitas lain, sehingga kinerjanya tidak optimal.

"Fungsi-fungsi ini punya keterbatasan kapasitas. Upaya untuk melakukan banyak hal sekaligus, tanpa disadari bisa membuat otak mengalami stres," kata Eric Lamberg Ed.D dari Stony Brook University di New York seperti dikutip dari Menshealth.com, Jumat (3/2/2012).






http://graphics8.nytimes.com/images/2012/01/06/opinion/video-opdoc-texting/video-opdoc-texting-articleLarge.jpg

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment