INILAH TRIK-TRIK ATASI STRES DI TENGAH PERJALANAN

Kemacetan memang sulit untuk dihindari. Mau tidak mau, kita harus siap menghadapinya. Untuk mengatasi stres akibat macet sebenarnya cukup mudah.


Psikiater dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr Endah Ronawulan SpKJ menyebutkan, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah mengalihkan fokus perhatian Anda kepada hal lain, tidak tertuju pada antrean kendaraan di depan, samping, atau belakang Anda.

Misalkan jika Anda menyetir, bisa sambil mendengarkan musik di radio atau pemutar cakram padat, mengulang bacaan-bacaan doa, atau bermain game.

”Tidak ada jalan lain, hanya fokuskan perhatian Anda kepada hal lain. Kalau memang tidak kuat, bisa menepikan mobil sebentar untuk olahraga ringan yang dapat melancarkan sirkulasi darah sehingga Anda merasa rileks,” kata dia.

Anda juga bisa mendengarkan buku yang dicetak dalam bentuk kaset audio, podcast, atau pun musik untuk relaksasi. Cara ini dapat membuat Anda berpikir jernih. Selain itu, juga merupakan sebuah alternatif solusi yang sangat bagus ketika Anda mendapatkan kabar yang sangat buruk atau kabar yang dapat mendatangkan frustrasi.

Pilihlah sesuatu yang dapat memperkaya kehidupan sehingga perjalanan Anda juga akan memperkaya, dan bukan menenggelamkan Anda. Jangan mengerjakan banyak hal secara bersamaan atau multitasking. Misalnya, sambil menyetir Anda menjawab telepon, apalagi mengetik SMS. Setiap kali Anda tidak melihat ke arah jalan, maka kemungkinan untuk tertabrak menjadi dua kali lebih besar.

Jadi, letakkan semua peralatan elektronik genggam Anda dan kenyangkan diri Anda dulu sebelum menempuh sebuah perjalanan. Harap diingat, hindari rebut-ribut di jalan dengan pengendara lain agar Anda mempunyai pikiran yang jernih. Jika Anda tidak terburu-buru dan tidak melakukan banyak hal secara bersamaan waktu mengendarai kendaraan, Anda akan lebih rileks dan cenderung tidak akan mempunyai pikiran negatif.

Gunakan latihan pernapasan untuk mencegah diri Anda bertingkah laku negatif. Buatlah sebuah rencana, gunakan GPS yang ada di mobil Anda untuk menunjuk rute jalan dan lengkapi dengan sebuah peta. Anda akan selalu siap jika Anda terpaksa harus menghadapi sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya, yang membuat Anda harus menempuh rute alternatif.

Jika Anda mengalami gangguan psikis yang berat hingga trauma berkendara, lanjut dia, dianjurkan untuk tidak membawa mobil sendiri. Biasanya dokter akan membekali Anda dengan obat darurat sebagai antisipasi yang dikonsumsi saat tandatanda kecemasan itu muncul.
”Obat ini untuk mengurangi kecemasan. Memang membuat ngantuk, tetapi dosisnya kecil,” ujar Endah.
Mengikuti terapi mengatasi stres juga bisa menjadi salah satu solusi. Menurut Endah, bagi penderita stres berat gara-gara kemacetan ini dapat disembuhkan total. Biasanya bergantung pada dua faktor, yaitu pemicu stres yang begitu hebat atau struktur psikis pasien sendiri yang lemah.
”Rata-rata dapat sembuh setelah enam bulan atau setahun perawatan,” ungkapnya. Memang, lanjut dia, rasa cemas itu tidak serta-merta hilang, tetapi secara berangsur-angsur mulai berkurang. Endah mengungkapkan, stres jenis ini memang tidak terlampau membahayakan, hingga menyebabkan meninggal dunia misalnya.

Namun, jika pasien sebelumnya menderita kelainan fisik seperti gangguan jantung, lalu dipicu oleh kecemasanyang berlebihan, tentu akan membahayakan jiwa pasien.

”Napasnya akan pendek-pendek, jantung berdenyut lebih cepat. Jadi, bisa berisiko kematian,” tuturnya.

Gejala stres juga dapat berakibat fatal bagi penderita epilepsi atau ayan. Juga bagi pengemudi mobil yang menggunakan zat-zat psikotropika berbahaya. (Sumber: Okezone.com)

(Edit dari : blog.indojunkers.com)

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment