Inilah keluarga dengan jumlah anggota terbesar di dunia, dengan kepala keluarga Ziona Chana.
ZIONA Chana (67) termasuk pria hebat saat ini. Selain memiliki 39 istri, 94 anak, 14 menantu dia juga punya 33 cucu. Mereka betul-betul tinggal dalam sebuah kesatuan, yaitu bangunan besar empat lantai mirip asrama yang terdiri atas 100 kamar di desa Baktwang, negara bagian Mizoram, India.
"Hari ini saya merasa bagaikan anak Tuhan paling istimewa. Dia memberi saya begitu banyak orang untuk dijaga. Saya menganggap diri ini beruntung bisa punya 39 istri dan menjadi kepala sebuah keluarga terbesar di dunia," katanya kepada The Sun, Minggu (20/2).
Keluarga ini dikelola nyaris dengan displin ala militer. Istri tertua Zathiangi bertindak sebagai komandan, mengorganisir sesama istri untuk menjalankan pekerjaan rumah tangga seperti bersih-bersih dan menyiapkan makan.
Begitu massalnya pekerjaan yang harus dilakukan untuk keluarga ini, sehingga untuk sekali makan malam saja perlu 30 ekor ayam, 59 kg tomat dan menanak 1 kuintal beras.
Ia bahkan pernah menikahi 10 perempuan dalam setahun, ketika ia sedang berada di puncak kejayaannya. Itulah Chana, ketika ia dengan nyaman menikmati ranjang besarnya, puluhan istrinya harus hidup di kamar-kamar mirip asrama.
Lalu bagaimana ia memenuhi kebutuhan orang sebanyak itu. Keluarga ini membangun sekolah sendiri plus taman bermain. Mereka juga membangun rumah sendiri. Sedangkan untuk urusan perut, mereka punya sawah dan kebun sayur yang luas, serta peternakan babi dan unggas.
Soal keadilan untuk para istri, jangan ditanya. Ia memilih istri termuda untuk tinggal di kamar terdekat dengan kamar besarnya. Sementara si istri tertua tidur di sebuah kamar bersebelahan dengan istri termuda itu.
"Hari ini saya merasa bagaikan anak Tuhan paling istimewa. Dia memberi saya begitu banyak orang untuk dijaga. Saya menganggap diri ini beruntung bisa punya 39 istri dan menjadi kepala sebuah keluarga terbesar di dunia," katanya kepada The Sun, Minggu (20/2).
Keluarga ini dikelola nyaris dengan displin ala militer. Istri tertua Zathiangi bertindak sebagai komandan, mengorganisir sesama istri untuk menjalankan pekerjaan rumah tangga seperti bersih-bersih dan menyiapkan makan.
Begitu massalnya pekerjaan yang harus dilakukan untuk keluarga ini, sehingga untuk sekali makan malam saja perlu 30 ekor ayam, 59 kg tomat dan menanak 1 kuintal beras.
Ia bahkan pernah menikahi 10 perempuan dalam setahun, ketika ia sedang berada di puncak kejayaannya. Itulah Chana, ketika ia dengan nyaman menikmati ranjang besarnya, puluhan istrinya harus hidup di kamar-kamar mirip asrama.
Lalu bagaimana ia memenuhi kebutuhan orang sebanyak itu. Keluarga ini membangun sekolah sendiri plus taman bermain. Mereka juga membangun rumah sendiri. Sedangkan untuk urusan perut, mereka punya sawah dan kebun sayur yang luas, serta peternakan babi dan unggas.
Soal keadilan untuk para istri, jangan ditanya. Ia memilih istri termuda untuk tinggal di kamar terdekat dengan kamar besarnya. Sementara si istri tertua tidur di sebuah kamar bersebelahan dengan istri termuda itu.
Bagaimana tidak disebut besar, pria 67 tahun memimpin sebuah komunitas yang terdiri atas 39 istri, 94 anak, 14 menantu dan 33 cucu.
Mereka betul-betul tinggal dalam sebuah kesatuan, yaitu bangunan besar empat lantai mirip asrama yang terdiri atas 100 kamar di desa Baktwang, negara bagian Mizoram, India.
Keluarga ini dikelola nyaris dengan displin ala militer. Istri tertua Zathiangi bertindak sebagai komandan, mengorganisir sesama istri untuk menjalankan pekerjaan rumah tangga seperti bersih-bersih dan menyiapkan makan. Begitu massalnya pekerjaan yang harus dilakukan untuk keluarga ini, sehingga untuk sekali makan malam saja perlu 30 ekor ayam, 59 kg tomat dan menanak 1 kuintal beras.
Ia bahkan pernah menikahi 10 perempuan dalam setahun, ketika ia sedang berada di puncak kejayaannya. Itulah Chana, ketika ia dengan nyaman menikmati ranjang besarnya, puluhan istrinya harus hidup di kamar-kamar mirip asrama.
Soal urusan seks, ada sistem rotasi giliran bagi para istri untuk mengunjungi kamar Chana. Salah satu istri adalah Rinkmini yang berusia 35 tahun. "Kami tinggal bersamanya (Chana) karena ia adalah orang terpenting dalam keluarga ini. Dia pria paling tampan di desa ini," kta Runkmini.
Soal pertemuannya dengan pria itu, Runkmini mengenang masa 18 tahun lalu. Waktu itu Chana melihatnya berjalan pada suatu pagi, lalu pria itu mengiriminya surat lamaran agar mau menjadi istrinya.
Soal pertemuannya dengan pria itu, Runkmini mengenang masa 18 tahun lalu. Waktu itu Chana melihatnya berjalan pada suatu pagi, lalu pria itu mengiriminya surat lamaran agar mau menjadi istrinya.
Istri yang lain, Huntharnghanki, mengatakan, seluruh anggota keluarga berhubungan baik. Menurutnya, sistem kekeluargaannya didasari saling mencintai dan menghormati. Soal kelakuannya memburu banyak istri ini, Chana memang menjadi pemimpin sebuah sekte beranggota 4.000 orang yang mengizinkan seorang pria mempunyai istri sebanyak mungkin.
Chana mengatakan ia tak akan berhenti mencari istri. "Untuk mengembangkan sekte ini, saya bersedia, bahkan pergi ke Amerika, untuk menikah lagi," katanya. Salah satu putra Chana mengatakan, ayahnya kerap menikahi perempuan miskin (Bukan cuma mandang cantik, tapi miskin) agar bisa menafkahinya.
Chana mengatakan ia tak akan berhenti mencari istri. "Untuk mengembangkan sekte ini, saya bersedia, bahkan pergi ke Amerika, untuk menikah lagi," katanya. Salah satu putra Chana mengatakan, ayahnya kerap menikahi perempuan miskin (Bukan cuma mandang cantik, tapi miskin) agar bisa menafkahinya.
No comments:
Post a Comment